unescoworldheritagesites.com

Aliansi Pemuda Melayu Minta Maaf, Polri, BP Batam, Masyarakat Selesaikan Konflik Rempang Secara Musyawarah - News

Aliansi Pemuda Melayu menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa unjuk rasa berujung bentrok di Rempang, Batam. (istimewa )

:  Aliansi Pemuda Melayu menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa unjuk rasa berakhirnya bentrokan yang terjadi di Rempang, Batam. Peristiwa bentrokan tersebut terjadi karena ada oknum pengunjuk rasa yang membawa senjata tajam dan bom molotov.

“Saya mewakili aliansi memohon maaf kepada TNI-Polri, Tim terpadu atas kejadian-kejadian sebelumnya dari aksi pertama terjadi pelemparan batu bahkan sampai hari ini, saya percaya TNI-Polri bersinergi dengan,” ujar Koordinatur Umum Aliansi Pemuda Melayu, Pian, Senin ( 11/9/23).

Ia mengatakan, aksi unjuk rasa bukan dari aliansi pemuda melayu saja, tetapi banyak LSM lain. Aliansi pun tidak menyangka bahwa akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan tersebut, karena telah berkomitmen menciptakan aksi damai.

“Kami saudara melayu berharap ingin menciptakan situasi ketentraman yang nyaman di Kota Batam,” ungkapnya.

Baca Juga: Polri Gandeng Polisi China Tangkap Pelaku Penipuan Cinta (Love Scaming) di Batam

Aliansi Pemuda Melayu memastikan tidak pernah ditunggangi sama sekali dalam aksi persetujuan persetujuan. Sejak hadirnya Rempang Galang, masyarakat berharap ada solusi terbaik dari pemerintah untuk masyarakat Rempang Galang.

Lebih lanjut ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat melayu yang ada di Kepri dan di luar Kepri yang telah hadir dari Kalimantan Barat, Jambi, Riau, Jakarta, Karimun untuk mengikuti aksi untuk hari ini. Namun, tindakan itu dibatalkan demi mencegahnya hal-hal yang tidak diinginkan kembali.

“Demi Allah tidak ada tekanan sama sekali, kami mengedepankan persaudaraan, kami sepakat tidak akan mengadakan aksi pada 11 September 2023,” jelasnya.

Baca Juga: Gandeng Xinyi Glass, Indonesia Siap Bangun Hilirisasi Industri Kaca dan Panel Surya di Batam

Bersamaan dengan itu, permohonan surat penangguhan dikirimkan kepada Kapolresta Barelang untuk tujuh orang yang diamankan di Polresta Barelang. Surat perizinan demo untuk hari ini yang sudah diserahkan kepada kepolisian pun ditarik kembali karena pembatalan aksi.

Di sisi lain, Walikota Batam H. Muhammad Rudi, SE, MM mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Barelang yang telah membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat kota Batam di Rempang. Walikota juga mengucapkan terima kasih atas penangguhan terpencil kepada tujuh orang pelaku.

“Saya Walikota menjamin agar saudara kita yang di tahan agar bisa dikembalikan ke rumahnya masing-masing. Allah telah mengijinkan masalah bisa kita selesaikan khusus untuk demo besok, kami tidak pernah menekan pihak dan jajaran, tapi kita duduk bersama, kita lebih mementingkan kepentingan umum demi membangun Kota Batam yang kita cintai,” ungkap Walikota.

Walikota berharap permasalahan Rempang dapat diselesaikan dengan musyawarah. Rempang adalah proyek strategis nasional, dan itu adalah perintah pusat sampai daerah yang harus kami selesaikan, tanpa ada niat lain.

“Kami adalah pemerintah paling bawah maka dari itu kita harus mencari solusi yang paling baik bagi rempang dan kita semua,” ujar Walikota.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat