: Progres kegiatan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di tiga dusun, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, telah mencapai 80 persen.
"Pengerjaan yang dilaksanakan di tiga dusun Desa Sukarukun yakni sebanyak 15 rumah," kata Ketua LPM Sukarukun, Darma pada Senin (13/6/2022).
Ia mengungkapkan, progres 80 persen ini masih terkendala dilapangan mulai dari tukang yang sakit hingga ketidakpahaman masyarakat yang menerima rutilahu tersebut.
Baca Juga: Juni Bulan Bung Karno, Kader PDIP Kabupaten Bekasi Gelar Kegiatan Olahraga
Namun begitu, pihaknya berupaya keras agar pengerjaan rutilahu dapat selesai tepat waktu. Adapun keterlambatan pengerjaan itu, disebabkan karena masalah teknis.
"Ketika ada kendala di lapangan secara teknis hal biasa. Karena juga berbeda-beda manusia dan berbeda karakter si penerima manfaat. Intinya, Alhamdulillah berjalan lancar seperti tahun kemarin," katanya.
Dikatakan, manfaat dari program rutilahu di wilayahnya dapat membantu masyarakat untuk bangkit dari kehidupannya. Karena menurutnya, rutilahu merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat dan menjadi bagian tanggungjawab pemerintah.
Baca Juga: Pro Kontra My Kopi O Di Museum Digital Gedung Juang Tambun Selatan
"Yang tadinya minim segala macam kondisi rumahnya, sehingga menjadi lebih baik lagi menjadi bagus," ujarnya.
Ia pun mengklarifikasi anggaran swadaya yang dibebankan oleh penerima manfaat. Anggaran yang diterima sangat minim yakni Rp20 juta.
Darma merinci anggaran itu diantaranya, Rp17,5 juta untuk material bangunan dan Rp2,5 juta biaya tukang selama 10 hari kerja.
Namun demikian, minimnya anggaran rutilahu tidak mengurungkan niat warganya untuk mendapat bantuan pemerintah tersebut.
"Ini bisa dibilang wajib ada swadaya, jika ada kekurangannya ditanggung si penerima. Disitu kita juga menggali semangat mereka, ini lho buat rumah sendiri dibagusin," katanya.