unescoworldheritagesites.com

Debat Pilpres 2024 Episode 2: Menanti Pembuktian Gibran Mengungguli Muhaimin dan Mahfud, Digendong jadi Menggendong - News

•	Gungde Ariwangsa SH, Mantan Ketua Siwo PWI Pusat, wartawan suarakarya.id, Pembina Yayasan IPO (Ist)

Oleh: Gungde Ariwangsa SH 

: Jangan lewatkan episode ke-2 debat Calon Presiden – Calon Wakil Presiden (Capres – Cawapres) untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun 2024, Jumat (22/12/2023) malam ini, mulai pukul 19.00 WIB. Kalau di edisi perdana menampilkan debat antarcapres maka di episode ke-2 menyajikan debat tiga Cawapres.

Akan tampil Muhaimin Iskandar (Cawapres nomor urut 1), Gibran Rakabuming Raka (nomor urut 2) dan Mahfud MD (nomor urut 3). Mampukah Gibran dalam usia 37 tahun dan baru berpengalaman dua tahun sebagai Walikota Solo menyaingi seniornya, Muhaimin dan Mahfud, yang sudah malang melintang di kancah politik nasional?

Faktor Gibran menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan debat yang akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Debat dengan tema “Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur dan Perkotaan” ini akan disiarkan stasiun televisi TransTV, Trans7, CNN Indonesia, Kompas TV, dan BTV serta bisa disaksikan melalui platform streaming maupun channel YouTube.  

Baca Juga: Debat Pilpres 2024: Panasnya Kawan jadi Lawan - Anies Memimpin, Ganjar Membayangi, Prabowo Memburu

Meskipun Gibran menjadi daya tarik tersendiri bukan berarti mengesampingkan kehadiran dari Muhaimin dan Mahfud. Penampilan politisi senior ini, sama dengan Gibran, juga tetap menarik disimak untuk mengetahui visi dan misi serta program yang ditawarkan dalam membangun Indonesia menjadi lebih maju, makmur dan hebat. Tambah menarik lagi bagaaimana nanti Muhaimin dan Mahfud menghadapi Gibran yang anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Banyak masyarakat yang menantikan Gibran mengingat kontroversi perjalanannya untuk lolos menjadi Cawapres, blunder yang dilakukannya saat tampil di muka umum baik dalam posisi kampanye maupun tidak, dan penolakannya untuk menghadiri beberapa acara debat yang dilaksanakan beberapa pihak.

Kemudian perubahan gayanya dari biasanya kalem menjadi atraktif ketika mendukung Capres Prabowo Subianto dalam debat pertama di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Aksi Gribran yang bak pemandu sorak itu sampai ditegur oleh KPU. Selain itu KPU juga melarang para pendukung dari tim sukses untuk melakukan hal-hal yang provokatif.

Bahkan Gibran juga dikaitkan dengan penyusunan format debat yang diputuskan KPU. Banyak yang menduga Keputusan KPU menetapkan format debat untuk mengamankan Gibran. Perubahan format ini sempat menimbulkan polemik dan saling tuding yang ramai antartim kampanye masing-masing Capres – Cawapres.

Baca Juga: Peringatan Etika Presiden Jokowi, Sabdo Pandito Ratu

Mengingtat hal itu maka panggung debat nanti benar-benar menjadi ujian bagi Gibran untuk membuktikan dirinya pantas maju menjadi Cawapres mendampingi Prabowo. Pantas karena memiliki kualitas sebagai calon pemimpin. Hal ini akan menghapus tudingan dia naik menjadi Cawapres karena nepotisme dikatrol sang bapak yang lagi berkuasa dan dibantu pamannya, Anwar Usman yang waktu itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi.

Bukan itu saja. Gibran yang terkenal dengan ucapannya, “Tenang Pak Prabowo, saya sudah ada di sini” dinatikan apakah mampu mengangkat posisi paslon 2 setelah dalam debat pertama, Prabowo gagal mengungguli Cawapres nomor 1 Anies Baswedan dan Cawapres nomor 3 Ganjar Pranowo. Prabowo ternyata berada di posisi ketiga setelah Anies dan Ganjar.

Tidak pelak lagi, Gibran dituntut tampil trengginas untuk menjawab keraguan pada dirinya sebagai putra presiden yang tengah berkuasa dan mengangkat kembali posisi paslon 2 bersama Prabowo. Dalam istilah permainan sepakbola, Gibran dituntut bisa tampil ala total football. Menyerang dan bertahan sama baiknya. Ganas dalam mendobrak pertahanan dan membobol gawang lawan. Sebaliknya ketat dan kokoh dalam bertahan.

Baca Juga: Pilpres 2024: Buntut Aib MK, Penegakan Hukum Jeblok

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat