unescoworldheritagesites.com

Kuota Haji - News

Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi, Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ist)


Oleh: Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi 

: Bad news dan good news seputar ibadah haji terjadi di tahun ini. Betapa tidak, di awal Januari ada good news terkait kepastian kuota haji dan belum lama justru ada bad news terkait dengan kenaikan biaya haji.

Bad dan good news seputar ibadah haji harus dicari titik temu sehingga tidak merugikan pemerintah dan tidak memberatkan calon jamaah, apalagi terkait waiting list yang pastinya bertambah lama. Padahal, manajemen ibadah haji mengacu 2 kepentingan yaitu kuota dan
biaya karena menyangkut keamanan dan kenyamanan selama ibadah. Oleh karena itu, tambahan kuota 8.000 jamaah haji untuk tahun ini harus diapresiasi.

Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi meneken kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 atau 1444 H yang ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah Minggu (8 Januari 2023). Terkait ini, kuota haji Indonesia tahun 2023 yaitu 221.000 jamaah terdiri 203.320  jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus dan petugas haji 4.200 kuota (semua tanpa pembatasan usia meski pada tahun 2022 lalu dibatasi maksimal 65 tahun).

Di sisi lain pemerintah juga berharap mendapat tambahan kuota karena antrian panjang. Oleh karena itu, manajemen kuota menjadi hal yang sangat penting terkait pelaksanaan ibadah haji setiap tahun karena terkait jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan.

Baca Juga: Pemimpin

Lebaran haji tahun 2022 lalu memberi kebahagiaan bagi jamaah calon haji yaitu dari penundaan 2 tahun lalu karena pandemi maka di 2022 kemarin pemerintah Arab secara resmi memberikan penambahan kuota haji Indonesia 10.000. Di satu sisi, ini memberi kegembiraan karena calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu diharapkan berangkat. Di sisi lain, ini berdampak terhadap manajemen haji karena membutuhkan manajemen lebih sistematis.

Oleh karena itu, penambahan kuota 10.000 tahun 2022 lalu disyukuri karena memberi kegembiraan setelah 2 tahun pandemi berdampak terhadap penundaan pemberangkatan haji. Kuota 2023 diharapkan memacu spirit ibadah haji karena antrian jamaah memang
panjang. Ironisnya kenaikan biaya haji sangat berdampak sistemik.

Fakta penambahan kuota 10.000 tahun lalu dan 8.000 di tahun ini sejatinya merupakan tradisi karena Indonesia menjadi salah satu negara pengirim terbanyak jamaah. Terkait hal ini Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi memastikan pemberian kuota tambahan
tersebut merupakan tradisi karena Pemerintah Arab Saudi selalu memberikan kuota tambahan hampir tiap tahun termasuk misal di 2019 Indonesia juga mendapatkan  penambahan kuota 10.000. Penambahan kuota sudah beberapa kali dan kuota 10.000 di tahun 2022 dan 8.000 di tahun ini biasa diberikan sehingga pemberitaan penambahan kuota menambah jumlah daftar calon jamaah haji yang bisa diberangkatkan tahun ini.

Terlepas dari kabar gembira adanya penambahan kuota, pastinya hal ini menjadi angin segar bagi peningkatan peribadatan terutama haji karena pandemi memang berdampak. Setelah sempat tidak memberangkatkan jamaah haji 2 tahun lalu karena pandemi, pada tahun lalu pemerintah Arab Saudi memberi kuota pemberangkatan haji untuk Indonesia dengan rincian
jamaah haji reguler 92.825 kuota, kuota haji khusus 7.226 jemaah dan petugas tahun lalu 1.901 orang sehingga total kuota haji yaitu 100.051 orang. Meskipun demikian, dengan pertimbangan kekhusyukan, keamanan dan juga kenyamanan maka regulasi haji tahun lalu yaitu usia maksimal 65 tahun, kelahiran sebelum 30 Juni 1957 dan sudah vaksinasi lengkap
Covid-19.

Baca Juga: Buku Jendela Dunia

Berita gembira tambahan kuota haji tahun 2023 ini sebanyak 8.000 diharapkan calon jamaah haji bisa mempersiapkan lebih dini di semua daerah pemberangkatan. Selain itu kepastian kuota haji di tahun 2023 secara tidak langsung menuntut kesiapan, tidak hanya bagi calon jamaah, termasuk pelunasan dana haji tapi juga bagi pemerintah. Hal ini penting sebab manajemen haji bukan sekedar kalkulasi besaran kuota semata tapi juga esensinya bagi embarkasi dan debarkasi secara cermat, termasuk juga pelayanan selama di Arab.

Sukses pelaksanaan haji selama ini secara tidak langsung menegaskan bahwa proses yang dilaksanakan sudah cukup baik dan tertata dengan lancar. Meski demikian, tiap tahun
harus dievaluasi dan perlu peningkatan kualitas pelayanan demi keamanan dan kenyamanan selama pelaksanaan ibadah haji. Salah satu evaluasi yang dilakukan yaitu berdampak rencana kenaikan biaya karena pertimbangan transportasi dan akomodasi. Semoga semua jamaah haji 2023 menjadi haji mabrur. ***

* Dr Edy Purwo Saputro, SE, MSi - Dosen Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat