unescoworldheritagesites.com

Waspadai Investor Minim Modal Tak beri Multiplier effect bagi Ekonomi Daerah PBD - News

Yacob Nauly. Waspadai Investor Minim Modal  Tak beri Multiplier effect bagi  Ekonomi Daerah PBD (Redaksi suarakarya.id)



Oleh Yacob Nauly

: Banyak Pimpinan Daerah di Papua  berupaya datangkan investor guna memacu perekonomian daerahnya.

Memang upaya pemerintah daerah itu patut didukung dan diacungi jempol.

Pengalaman membuktikan bahwa banyak investor yang menanamkan investasi di Papua cukup berhasil.

Baca Juga: BRI Berhasil jaga Kinerja Positif hingga Akhir Triwulan II 2023

Tapi yang berhasil itu kebanyakan di bidang pertambangan. Perbankan dan kesehatan.

Termasuk investor di bidang perikanan juga sektor otomotif.

Di kabupaten Sorong Papua Barat Daya (PBD) misalnya ada sejumlah investor akhirnya mengecewakan masyarakat dan Pemda setempat.

Sebagian investor di bidang perkebunan kelapa sawit akhirnya dicabut izin usahanya.

Mengapa izinnya dicabut?

Alasan pertama karena masyarakat adat merasa dirugikan dengan kehadiran perusahaan itu.

Persoalannya perusahaan-perusahaan kelapa sawit itu tak efektif melakukan kegiatan. Seperti izin yang diperoleh dari pemerintah.

Baca Juga: Kompetisi Tiga Calon Rektor Unipatti berlangsung Normatif

Contoh. Sudah dikeluarkan izin usaha mencapai 30.000 sampai 40.000 hektar.

Ternyata  yang digunakan untuk penanaman hanya 1.000 hingga 2.000 hektar.

Sementara luas lahan yang tersisa menjadi hutan kosong. Parahnya hutan kosong yang ada digunakan sebagai garansi bank.

Pemda kabupaten Sorong akhirnya menyimpulkan. Peruntukan izin dikeluarkan tapi tak digunakan sesuai peruntukannya.

Artinya para investor itu  pandai melakukan kegiatan untuk keuntungannya. Sementara pemilik hak ulayat dirugikan.

Baca Juga: Kompetisi Tiga Calon Rektor Unipatti berlangsung Normatif

Investor meraup keuntungan sebesar besarnya. Sementara keadilan untuk masyarakat tidak ada sama sekali.

Masalah ini bergulir hingga di pengadilan. Akhirnya kemenangan berpihak pada Pemda dan pemilik ulayat di kabupaten Sorong.

Investasi memang sangat dibutuhkan oleh suatu daerah untuk pertumbuhan ekonomi.

Investasi  akan mendorong kegiatan ekonomi suatu daerah.

Pasalnya ada penyerapan tenaga kerja. Peningkatan output yang dihasilkan. Dan penghematan devisa bahkan penambahan devisa.

Investasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Yakni meningkatnya kegiatan investasi atau penanaman modal dalam negeri atau asing di suatu daerah.

Baca Juga: AKHLAK Culture Festival PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim

Maka diharapkan akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.

Di mana dengan adanya kegiatan investasi tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Sehingga masyarakat memiliki pendapatan untuk kesejahteraannya.

Investasi yang baik di Papua Barat Daya sebenarnya  termasuk bidang kehutanan.

Indonesia tempat keanekaragaman hayati terkaya di dunia.

Aneka flora dan fauna tentu membutuhkan kawasan konservasi sebagai ekosistem untuk mempertahankan eksistensi mereka.

Baca Juga: Integritas atau Kelaziman Orang Miskin Jadi Bahan Lelucon Gubernur

Kawasan konservasi hutan Indonesia sendiri berjumlah 521 unit. Seluas 27.108.486,54 hektar.

Dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk Papua dan Maluku.

Jumlah luasan tersebut sepadan dengan kurang lebih 21% dari luas total kawasan hutan dan kawasan konservasi perairan di Indonesia.

Kawasan konservasi hutan ini juga dapat menjadi wisata alam yang menakjubkan.

Baca Juga: Kemnaker Dorong Efektivitas Peran P2K3 di Perusahaan 

Dan sekaligus menjadi potensi untuk menarik wisatawan yang menyukai wisata alam.

Terbagi menjadi kawasan yang konservasinya dilakukan pada habitat aslinya.

Seperti Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, maupun kawasan pelestarian alam seperti Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.

Di sisi lain, kawasan ex situ yang umumnya dilakukan di kebun raya, arboretum, kebun binatang.

Hingga taman safari di mana konservasi flora dan fauna dilakukan di luar habitat aslinya.

Hutan di Papua Barat dan Papua Barat Daya meliputi:

Wilayah Provinsi Papua Barat Daya  terdiri dari Sorong Raya. Di dalamnya ada  Kota Sorong, Kabupaten Sorong.

Baca Juga: Jabar Juara Umum Kejurnas Babak Kualifikasi PON Squash, Atlet Berprestasi akan Ditampilkan di Event Internasio

Lalu Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.

Papua Barat Daya adalah provinsi ke-38 di Indonesia.

Papua Barat dan Papua Barat Daya memiliki 8,39 juta hektare lahan.

Seperti yang diketahui, Papua Barat dan Papua Barat Daya  merupakan tempat kenakearagaman hayati terkaya di dunia.

Aneka flora dan fauna tentu membutuhkan kawasan konservasi sebagai ekosistem untuk mempertahankan eksistensi mereka.

Baca Juga: Buntut Mahasiswa Registrasi Pinjol, Ornawa UIN RM Said Solo Tuntut Rektorat Cabut SK Pembekuan DEMA

Kawasan konservasi hutan Indonesia sendiri berjumlah 521 unit, seluas 27.108.486,54 hektar. Dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk Papua Barat dan Papua Barat  Daya.

KEK Sorong

Persoalan yang dihadapi Pemda untuk pengembangan KEK Sorong banyak.

Antara lain karena belum ada investor yang benar-benar mau berinventasi di  KEK Sorong.

Persoalan yang membuat investor belum mau berinvestasi di KEK Sorong karena masih minimnya lahan.

Baca Juga: Tips Agar Air Panas Bisa Bertahan Lama di Dalam Termos

Untuk pengembangan KEK Sorong Pemda harus membebaskan 500 hektare lahan di sana.

500 hektare sudah cukup untuk 2 tahun ke depan. Lantas untuk lebih maju KEK masih butuh lahan hingga  1.000 hektare.

Kesimpulan
Papua Barat Daya butuh investor. Namun investor yang benar-benar punya kapasitas.

Investor adalah setiap entitas atau orang yang menanamkan modal dengan harapan akan mendapatkan imbalan berbentuk uang.

Makanya.

Kita harus pahami Calon Investor. Harus jelaskan Visi dan Misi Bisnis. Perhatikan Laporan Keuangannya. Perhatikan Legalitasnya. Harus bangun kepercayaan. Tunjukkan Pengalamannya. Tunjukkan Motivasi. Tekankan Orisinalitas.

Jangan asal percaya orang yang menyebut  diri investor. Karena itu.

' Waspadai Investor Minim Modal Tak beri Multiplier effect bagi  Ekonomi Daerah Papua Barat Daya. ' (Sumber Berbagai Bahan Bacaan Terkait Investor). ***

Penulis Yacob Nauly. Wartawan . Wartawan Utama versi Dewan Pers RI. Mantan Ketua PWI Perwakilan Sorong.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat