unescoworldheritagesites.com

Integritas atau Kelaziman Orang Miskin Jadi Bahan Lelucon Gubernur - News

Yacob Nauly. Integritas atau Kelaziman Orang Miskin Jadi Bahan Lelucon Gubernur  (Redaksi suarakarya.id)


Oleh Yacob Nauly

: Belakangan ini viral di media sosial melalui video  terkait pernyataan seorang gubernur di Indonesia Tengah.

Sang gubernur dalam suatu forum resmi berandai terkait suatu fenomena warga kurang mampu.

Atau  filosofi hidup terkait integritas atau kelaziman makan orang miskin.

Baca Juga: China Ketar-ketir Indonesia Milik 24 Pesawat Tempur Canggih F-15EX buatan AS

Sebenarnya  pernyataan sang gubernur itu sebagai pemicu bagi peningkatan integritas kinerja pejabatnya agar  lebih maju.

Namun  karena sang gubernur kurang memahamim ilmu 'Retorika'. Terkait pemilihan kata dan kalimat.

Akibatnya  output presentase sang gubernur di depan pejabatnya tak berdampak  positif bagi peserta.

Malahan pernyataan sang gubernur ini menambah luka di hati warga miskin Indonesia.

Tahukah anda? Jumlah warga miskin Indonesia sesuai data BPS  mencapai 26,36 juta jiwa atau 7 ,57 persen tahun 2022 lalu.

Padahal sang gubernur tak sadar bahwa masalah kemiskinan menjadi urusan pemerintah pusat dan daerah.

Mengatasi kemiskinan di Indonesia. Ada di ketentuan dalam Pasal 33, 34 dan 27 ayat (2) UUD 1945.

Baca Juga: Grup Ujung Tombak Melanesia atau MSG Tolak ULMWP Akui Negara Republik Indonesia

Itu mewajibkan pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi kemiskinan.

Kemudian UU No 13 Tahun 2011
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN.

Warga miskin Indonesia umumnya minim dalam sejumlah hal.

Yaitu tidak memiliki pendidikan yang memadai. Tak memiliki pekerjaan.

Kemudian tidak menikah di saat yang tepat. Tidak kembangkan kemampuan diri.

Lantas  mereka tidak siapkan dana pensiun. Tidak berhemat. Tidak miliki pergaulan yang baik.

Dan tidak pelajari cara mengelola uang.

Jadi pak gubernur ini harus tahu apa yang dimaksud dengan orang miskin.

Jadi secara umum. Kemiskinan merupakan kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya.

Baca Juga: Prabowo - Airlangga Pasangan Tepat Saling Mengisi

Semisal untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Mungkin pak gubernur kurang membaca terkait kemiskinan yang ia leluconkan itu.

Kemiskinan sekali lagi. Adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Misalnya  makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar.

Ataupun  sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Baca Juga: Diduga Korupsi Kepala Desa Horale dan 3 Bawahannya Dijebloskan ke Penjara Wahai

Nah, kalau secara istilahnya miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan.

Namun tidak bisa mencukupi kebutuhan primernya.

Lebih gampangnya, miskin adalah orang yang hanya dapat mencukupi ½ atau lebih.

Khususnya dari seluruh kebutuhan pokok dirinya dan orang-orang yang jadi tanggungannya.

Jenis-jenis Kemiskinan.

Kemiskinan Absolut. Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang mendeskripsikan individu-individu yang tingkat pendapatannya di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh negara. Kemiskinan Relatif.  Kemiskinan Kultural.  Kemiskinan Struktural.

Baca Juga: Kejati Mulai Bongkar Kasus Diduga Rugikan Negara di Akhir Jabatan Gubernur Maluku Ismail Murad dan Wakilnya

Atau tidak mempunyai sumber mata pencaharian. Lalu mempunyai sumber pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

Mereka punya pengeluaran sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan pokok. Dengan sangat sederhana.

Kemudian pak gubernur harus sadar bahwa  orang miskin juga berfungsi. Apa itu.

Kemiskinan memiliki fungsi sebagai dasar rancangan kebijakan bagi kesejahteraan masyarakat.

Kemiskinan ditimbulkan karena kurangnya kualitas SDM.
 Maka, pemerintah harus dapat mengatasinya dengan melakukan pembangunan di berbagai sektor.

Baca Juga: Masyarakat Papua Turut Berduka Atas Meninggalnya Arist Merdeka Sirait - Profilnya

Sehingga ketimpangan sosial dan kemiskinan dapat diselesaikan.

Itulah fungsi orang miskin dalam kebijakan anggaran NKRI.

Kesimpulan

Dari  deskripsi di atas penulis berkesimpulan terkait orang sombong.

Cirinya adalah orang  sombong  memuji diri. Sikap memuji diri muncul karena memiliki kelebihan di bidang harta, ilmu pengetahuan, jabatan atau keturunan bangsawan.

Karena itu mereka  merendahkan orang lain.

Gubernur NTT Victor Laiskodat tak menyadari. Bahwa predikat 'miskin' yang ia leluconkan itu adalah sebagian besar warga yang memilihnya sebagai gubernur saat ini.

Baca Juga: Viral Bupati Safitri Malik Soulisa Kepala Daerah Terkaya di Maluku

Gubernur Victor Laiskodat dengan serius mengatakan ' kalau mau lihat orang miskin itu di tempat makan'.
' Kalau orang itu ambil nasi banyak lauk sedikit itu orang miskin'.

Logikanya pekerja keras butuh makanan untuk mengisi kembali energi yang  sudah terkuras seharian.

Mereka makan hasil kerja keras mereka. Mereka tidak makan dari uang negara.

Lalu apa urusan pak gubernur dengan porsi makan  warga miskin yang  banyak itu? ***(Sumber media massa dan sejumlah artikel)

Penulis Wartawan . Wartawan Utama versi Dewan Pers RI. Mahasiswa S2 Jurusan Kepemimpinan Transformatif IAIN. Mahasiswa S2 UT. Mantan Ketua PWI Perwakilan Sorong. Juara 2 Nasional Kompetisi BRI Fellowship jurnalism  di Jakarta tahun 2021.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat