unescoworldheritagesites.com

Subsidi Tepat Sasaran KRL Jabodetabek - News

Djoko Setijowarno

Oleh: Djoko Setijowarno*

Sejatinya, subsidi transportasi umum diberikan kepada warga yang dalam mobilitas kesehariannya menggunakan transportasi umum untuk bekerja. Dapat dibedakan atau tidak tergantung kemauan politik pemerintahnya dan ketersediaan anggaran yang ada.

Layanan transportasi umum Bus Trans Jateng dan Bus Trans Semarang sudah memberlakukan pembedaan tarif untuk kelompom umum, pelajar, mahasiswa, buruh, lansia. Hingga sekarang cukup lancar dan tidak bermasalah. Malahan, buruh merasa terbantu dengan tarif khusus itu. Dapat mengurangi pengeluaran ongkos transportasi untuk bekerja.

Kontrak PSO ( _public service obligation_) untuk KRL Jabodetabek tahun 2022 sebesar Rp 1,8 triliun dan menurun di tahun 2023, yakni Rp 1,6 triliun. Demikian pula total PSO tahun 2022 sebesar Rp 2,8 triliun, turun di tahun 2023 menjadi Rp 2,5 triliun. Sebanyak *64 persen* dari nilai total PSO Perkeretaapian diberikan untuk PSO KRL Jabodetabek.

Bandingkan dengan subsidi untuk daerah 3 T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dan Perbatasan dengan bus perintis se Indonesia cuma mendapat *Rp 177 miliar (327 trayek)*. Sekitar sepersepuluh dari PSO KRL Jabodetabek. Subsidi angkutan perintis penyeberangan di 273 iintas Rp. 584 miliar. Angkutan perkotaan di 10 kota hanya Rp 500 miliar.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM dan Pemangkasan Anggaran Subsidi Angkutan Umum

Alokasi Dana Kewajiban Pelayanan Publik ( _Public Service Obligatian_/PSO) Tahun
Anggaran 2023 *diprioritaskan untuk KRL dan KA Ekonomi Jarak Dekat karena KA-KA itulah yang digunakan sebagian besar warga beraktifitas sehari-hari*,sehingga diharapkan semakin banyak warga yang menggunakan kereta yang pada
akhirnya mengurangi beban jalan raya.

Ongkos murah naik KRL Jabodetabek, akan tetapi bisa jadi lebih mahal biaya perjalanan layanan transportasi dari tempat tinggal ke stasiun ( _first mile_) dan layanan transportasi dari stasiun ke tempat tujuan ( _last mile_). Yang perlu diperhitungkan ada ongkos total perjalan dari rumah hingga ke tempat tujuan tidak lebih dari 10 persen penghasilan bulanan. _Policy Research Working Paper_ 4440 World Bank, belanja transportasi yang tepat bagi masyarakat adalah maksimal 10 persen dari upah bulanannya. Kajian World Bank itu berdasarkan riset dari negara-negara di Amerika Latin dan negara di Kepulauan Karibia 2007.

Baca Juga: Intensif Kendaraan Listrik harus Tepat Sasaran

Survey Badan Litbang Perhubungan tahun 2013, ketika ditetapkan tarif KRL Jabodetabek satu harga dan murah, total ongkos transportasi yang dikeluarkan pengguna KRL Jabodetabek masih 32 persen dari pendapatan bulanan. Saat itu layanan transportasi _last mail_ belum sebaik sekarang. Sekarang setiap stasiun KRKL yang berada di Jakarta sudah terintegrasi dengan Bus Trans Jakarta dan Jak Lingko. Namun layanan transportasi _first mile_ belum banyak perubahan dan cenderung angkutan ke stasiun makin berkurang jumlahnya. Belum ada perbaikan yang berarti, baru ada Bus Trans Pakuan di Bogor dan Bus Tayo di Tangerang. Ciptakanlah transportasi umum seperti di Bogor dan Tangerang untuk di Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Depok, Kab. Tangerang, Kab. Bogor dan Kota Tangerang Selatan.

Kita jangan fokus hanya pada tarif KRL Jabodetabek, namun bagaimana kita merancang ongkos transportasi warga bisa kurang dari 10 persen dari pendapatan bulanan. Perancis dan Singapura sudah bisa menekan hingga 3 persen, sedangkan China 7 persen.

Kajian tahun 2018 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, pengguna KRL Jabodetabek di akhir pekan yang bekerja hari Sabtu 5 persen dan di hari Minggu 3 persen, sisanya bepergian tujuan perjalanan sosial (seperti berwisata, kunjungan keluarga, seminar, ke pusat perbelanjaan). Pada tahun yang sama juga telah ada usulan mekanisme usulan subsidi tepat sasaran bagi pengguna KRL Jabodetabek. Namun, belum ditanggapi dengan serius oleh pemerintah saat itu. Tidak ada salahnya jika sekarang perlu dipertajam lagi kajiannya, sehingga pada saat yang tepat dapat diterapkan setelah dilakukan beberapa sosialisasi ke masyarakat.

Dalam setahun bisa lebih 100 hari di akhir pekan dan hari libur. Jika dikurangi subsidinya, dapat menghemat sepertiga. Anggaran yang dihemat itu dapat dialihkan untuk subsidi angkutan umum feeder dari kawasan perumahan menuju stasiun.

Benchmark penerapan perbedaan tarif
Dari berbagai sumber, penerapan perbedaan tarif berlaku di Singapura dengan memberikan subsidi bagi lansia ( _discount_ 25 persen) dan disabilitas dan pelajar ( _discount_ 50 persen). Negara bagian Victoria (Australia) menerapkan pemberian subsidi bagi lansia, disabilitas dan pelajar pada jam tidak sibuk antara jam 09.30 – 16.00 sebesar 30 persen. Belgia diterapkan _discount_ 19 persen pada jam tidak sibuk dan sibuk untuk moda trem. Di Negara Amerika Serikat memberikan _discount_ kisaran 20 persen hingga 50 persen (tiap negara bagian berbeda) untuk warga berpenghasilan di bawah upah standar. Metrolink di Kota Manchester (Inggris) menerapkan tarif _discount_ 50 persen untuk penumpang berpendapatan per bulan kurang dari rata-rata (upah standar minimum) dan tarif _discount_ 35 persen untuk lansia dan disabilitas. Negeri Swedia memberikan keringanan tarif bagi warga berstatus kesejahteraan tertentu (tidak bekerja karena cacat) dan manula. Wilayah Regional Marche (Italia) memberikan tarif _discount_ bagi pengangguran sebesar 50 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat