: Pascapandemi Covid-19, sejumlah indikator ketenagakerjaan menunjukkan perbiakan. Salah satu indikatornya adalah terjadi peningkatan lapangan kerja bagi 3,02 juta orang dalam kurun waktu satu tahun terakhir, yakni periode tahun 2022 hingga Februari 2023.
“Kemudian menurunnya tingkat kemiskinan terbuka dari 5,83 persen pada Februari 2022 menjadi 5,45 persen pada Februari 2023, meskipun secara signifikan belum terlalu banyak,” jelas Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamen Ketenagakerjaan) RI, Afriansyah Noor saat membuka Job Fair Career Expo 2023 Forum Bersama Pusat Karir Perguruan Tinggi Solo Raya di Graha Wisata Niaga Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/9/2023).
Untuk setengah kemiskinan juga mengalami penurunan dari 10,65 juta orang pada tahun 2022 menjadi 9,59 juta pada Februari 2023. Menurut Afriansyah, seluruh perbaikan kondisi Ketenagakerjaan tersebut bermuara pada menurunnya tingkat kemiskinan.
“Jadi otomatis kalau tingkat kemiskinan mengurangi otomatis tingkat kemiskinan juga berkurang sebesar 9,54% pada Maret 2022 menjadi 9,36 persen pada Maret 2023.Secara nominal jumlah penduduk menurun miskin dari 26,16 juta menjadi 25,90 juta orang,” jelas Afriansyah pada acara yang juga menampilkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu.
Tetapi, meskipun ada perbaikan, ada hal krusial yang perlu diperbaiki. Yakni sebesar 56,99 % angkatan kerja Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah. Selain itu, sebanyak 60,12 persen pekerja Indonesia bekerja di sektor informal dan 60,58 persen berketrampilan rendah.
PIhaknya mengapresiasi kegiatan Job Fair Career Expo 2023 Bersama Forum Pusat Karir Perguruan Tinggi Solo Raya yang diikuti sekitar 45 perusahaan. Diharapkan kegiatan tersebut mampu menyerap minimal 700 tenaga kerja.
Sementara itu Ketua Panitia Job Fair Career Expo, Safrudin Hamdani mengatakan kegiatan tersebut merupakan kedua kalinya digelar.
“Dari 62 perguruan tinggi di Solo Raya, 35 di antaranya sudah bergabung di forum pusat karir Solo Raya,” ujarnya. ***