unescoworldheritagesites.com

Mengoptimalkan Peran VTS di Alur Pelabuhan Tanjung Priok - News

Kemenhub lakukan test Bed E-pilotage pada alur Pelabuhan Tanjung Priok.

: Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji coba atau Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2023 di Kantor Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Jakarta.

Tujuan uji coba ini adalah untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka penyusunan regulasi, kompetensi SDM serta kesiapan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage).

Selain itu Test Bed E-Pilotage ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran dari VTS melalui harmonisasi dan sinergitas antar petugas di lapangan dan pihak terkait yang terlibat langsung dalam Test Bed E-Pilotage pada alur Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Juga: Beri Motivasi Personil, Kapolda Metro Sambangi Polres Pelabuhan Tanjung Priok

Direktur Jenderal (Dirjen)  Hubla Capt Antoni Arif Priadi mengatakan, adanya revolusi industri 4.0 sangat berdampak pada perkembangan teknologi informasi, termasuk pada teknologi pelayaran.

"Hal tersebutmemungkinkan peluang untuk melakukan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan kenavigasian kepada perusahaan pelayaran dan pengguna jasa untuk efisiensi dan peningkatan performa," ujar Antoni saat memberikan sambutan pada acara Test Bed E-Pilotage secara daring.

Kegiatan Test Bed E-Pilotage ini termasuk dalam program Quick Wins Ditjen Hubla yang dilakukan guna mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran dengan memberikan layanan pemanduan secara elektronik melalui stasiun- stasiun VTS pada 25 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Peserta Mudik Gratis Kembali Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

"Oleh karenanya, aspek keselamatan pelayaran menjadi sangat penting ketika menggunakan pandu baik secara fisik ataupun secara elektronik, termasuk ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana kenavigasian," katanya.

Menurut Antoni, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan E-Pilotage di antaranya terkait perumusan kebijakan, kesiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi SDM, dan legalitas asuransi yang menjadi tantangan bagi kita bersama.

"Untuk itu kita harus bersinergi dengan seluruh instansi dan stakeholder dalam pelaksanaan E-Pilotage guna meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia," tutur Antoni.

Baca Juga: Mafia Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Emas Divonis 13 Tahun Penjara

Direktur Kenavigasian Capt Budi Mantoro mengungkapkan bahwa Test Bed E-Pilotage yang dilaksanakan di beberapa Stasiun VTS Distrik Navigasi Ditjen Hubla mengacu pada ketentuan PM 4 tahun 2023 di mana terdapat 3 jenis metode dalam melaksanakan kegiatan  E-Pilotage. Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok menggunakan metode pertama, yaitu terdapat pandu di atas kapal (Pilot on Board) dan pandu di VTS (Pilot on VTS)

"Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage pada VTS Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok yang dilaksanakan kali ini merupakan Test Bed E-Pilotage yang kedua kali di mana pergerakan kapal mulai dari Ship Reporting Line hingga sandar di dermaga, berbeda dengan pelaksanaan Test Bed sebelumnya pada tahun 2020 dimana pergerakan kapal dari Ship Reporting Line hingga area labuh jangkar sehingga pelaksanaan Test Bed kali ini memerlukan persiapan yang lebih matang" kata Budi.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Muhammad Anto Julianto mengatakan, sesuai isyarat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia, dalam meningkatkan pelayanan di bidang pelayaran khususnya pemanduan, dibutuhkan adanya pemanfaatan ketersediaan data elektronik yang ada di VTS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat