: Pusat belanja grosir dan eceran Pusat Grosir Solo (PGS) mulai berbenah. Setelah hampir 20 tahun berdiri, salah satu tujuan wisatawan untuk belanja oleh-oleh itu bakal diubah dengan konsep baru.
"PGS akan memiliki konsep baru, untuk lantai basement akan ada perubahan. Akan dijadikan food court," jelas General Manager PGS Solo, Ngatiman Wikrama, Selasa (5/3/2024).
Di sana akan tersedia kuliner khas Kota Solo dan pusat oleh-oleh makanan Solo. Meski ada perubahan konsep baru, tapi PGS tetap menjadi pusat grosir. Dengan konsep baru tersebut ditargetkan mampu menarik 10.000 pengunjung perhari.
Baca Juga: Ramadan Tahun Ini Dompet Dhuafa Targetkan Satu Juta Penerima Manfaat
"Dengan konsep baru, kami bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang gencar di sektor pariwisata," katanya.
Tak hanya itu, pihak manajemen juga membenahi untuk meningkatkan layanan kepada penyewa kios. Yakni dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur untuk penjualan online.
"Tidak hanya sekedar menjadi pedagang offline tapi juga online. Kami menyediakan studio foto produk, ada juga studio untuk live streaming. Tenant bisa jualan online melalui studio," jelasnya.
Menurut Ngatiman, PGS menjadi pusat grosir pertama yang menyediakan studio foto produk dan live streaming. Saat ini masih dalam tahap uji coba, dan akan dioperasikan mulai tahun 2026.
PGS juga akan memfasilitasi para pedagang dan UMKM melalui aplikasi dan dihubungkan dengan reseller. Aplikasi ini berbasis customer relationship management (CRM) yang menampung berbagai macam informasi, seperti hanya stok hingga point of sales.
Sales PGS Project 2026, Yeni, menambahkan ke depan PGS tidak.hanya menjadi pusat destinasi belanja batik dan turuannya tetapi juga pusat oleh-oleh khas Solo. Serta pusat kuliner makanan tradisional .
"Konsep ke depan tidak hanga tenant sewa kios tapi juga membantu memasarkan produk mereka lewat aplikasi," katanya.
Target dari konsep baru tersebut menurut Yeni adalah sektor UMKM. Mereka yang ingin belajar jualan online akan difasilitasi.