unescoworldheritagesites.com

Kecelakaan Bus Study Tour Terjadi Lagi kendati Telah Digencarkan Ram Check - News

Ramp check sudah digencarkan, tetapi kecelakaan renggut nyawa peserta study tour masih saja terjadi.

: Kendati sudah terjadi kecelakaan maut secara beruntun terhadap bus yang ditumpangi siswa/i yang study tour, kegiatan atau jalan-jalan itu masih terus dilaksanakan. Akibatnya, kembali lagi terjadi musibah yang merenggut jiwa peserta.

Mengetahui kejadian tragis tersebut,  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sesungguhnya sudah memerintahkan jajaran untuk melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan atau ram check di tiap-tiap daerah. Tetapi hal itu belum cukup untuk menyetop kecelakaan yang merenggut nyawa.

"Ikut prihatin, selama liburan Waisak, semua Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) seluruh Provinsi bersama dengan Polantas Polri dan Dinas Perhubungan Daerah melakukan ram check kendaraan pariwisata di lokasi-lokasi wisata, kegiatan akan terus berlanjut pada setiap libur," kata Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub, Hendro Sugiatno, Sabtu (25/5/2024).

Baca Juga: Belajar dari Kasus Kecelakaan Maut Subang, Disdik DKI Larang Study Tour Pasca Kelulusan Sekolah

Dalam pemeriksaan yang dilakukan jajaran Kemenhub, Hendro menyebut banyak ditemukan uji kir atau kelayakan kendaraan telah kedaluwarsa. Kemenhub meminta agar perusahaan untuk taat dengan uji kir itu. “Banyak ditemukan bus yang uji kir mati dan tidak memperpanjang perizinan, langkah yang dilakukan adalah melakukan tilang dan surat peringatan untuk menjalankan uji kir. Surat peringatan sebagai dasar untuk melaksanakan penegakan hukum selanjutnya apabila mengabaikan teguran," ujarnya.

Selain itu, Hendro menimbau pengusaha bus bertanggung jawab terkait keselamatan. Dia tak ingin pengusaha hanya memikirkan keuntungan. "Saya menghimbau semua pengusaha otomotif ikut bertanggung jawab terhadap keselamatan transportasi jangan hanya mengambil keuntungan," katanya.

Kecelakaan bus study tour sekolah terjadi beberapa kali belakangan ini. Setelah kecelakaan maut dari bus yang dipakai oleh rombongan siswa sekolah dari Kota Depok, Jawa Barat, yang terbaru kecelakaan dialami oleh rombongan SDN di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Bus Studi Tour Terguling, 20 Pelajar Luka

Kecelakaan terjadi di Jalan Lintas Timur, Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI, Sumsel, Jumat (24/5) sekitar pukul 20.25 WIB. Bus dengan nopol BE-7431-BU yang membawa rombongan study tour SDN dari Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur, ini mengalami kecelakaan setelah menabrak truk yang sedang berhenti.

Kasat Lantas Polres OKI AKP Joko Edy membenarkan adanya kecelakaan itu. Dia menyebut dua orang tewas dan puluhan terluka. "Kecelakaan tersebut terjadi tadi malam yang menewaskan dua korban jiwa dan puluhan luka-luka, sekarang yang masih dirawat di RSUD Kayu Agung ada empat orang. Bus tersebut merupakan rombongan study tour SD dari OKU Timur," katanya, Sabtu (25/5/2024).

Hendro Sugiatno mengungkapkan, pihaknya menemukan 18 bus pariwisata tidak memiliki izin angkut karena belum mematuhi aturan KIR dan Kartu Pengawasan (KP) berdasarkan data pemeriksaan bus di DKI Jakarta, Banten, Kabupaten Bogor dan Riau hingga Kamis (23/5/2024).

Baca Juga: Dianggap Memberatkan Orangtua Siswa, PKB Minta Study Tour Dihapus

Kemenhub telah memeriksa 67 bus pariwisata, ternyata masih cukup banyak yang belum patuh aturan. “Masih banyak bus-bus pariwisata yang tidak memenuhi syarat administrasi, ada 12 bus (18 persen) yang masa berlaku kir-nya habis dan ada 6 bus (9 persen) yang KP-nya tidak dilakukan perpanjangan. Bahkan ditemukan 2 bus dengan BLU-e palsu," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa pihaknya tidak berhenti di situ saja terhadap bus pariwisata yang tidak memenuhi persyaratan administrasi. Bus yang status uji kir-nya kadaluarsa dilakukan penindakan tilang oleh kepolisian dan diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak beroperasi sebelum dilakukan uji kir perpanjangan terlebih dahulu.

"Kegiatan ini merupakan wujud pelayanan Ditjen Hubdat dalam memberi pengawasan demi menciptakan transportasi yang selamat. Kami berharap dengan adanya sosialisasi dan pengawasan seperti ini semua pemilik angkutan wisata dapat memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan pengguna angkutan umum," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat