unescoworldheritagesites.com

Pertemuan Bilateral dengan JICA, Menteri PUPR Jajaki Kerja Sama Teknologi Sabo Dam di Sumba - News

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk terus memperkuat kerjasama di bidang teknologi pembangunan Sabo Dam.

: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk terus memperkuat kerja sama di bidang teknologi pembangunan Sabo Dam.

Pembangunan dan rehabilitasi Sabo Dam bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak banjir lahar dari Gunung Merapi.

Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono mengatakan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Sumatera Barat pada Selesa (21/5/2024) menyampaikan bahwa dibutuhkan 56 Sabo Dam untuk mengurangi risiko banjir lahar dingin dan material dari Gunung Merapi, Sumatera Barat.

Baca Juga: Sebagian Sambut Gembira atau Sedih Promosi dan Rotasi di Kejaksaan Agung

"Kebutuhan sabo Dam sekarang tidak hanya di Gunung Semeru atau Gunung Merapi di Pulau Jawa, tetapi juga Gunung di Sumatera Barat. Karena itu, saya usul kepada JICA untuk membantu kerjasama pembangunan Sabo Dam di Sumatera Barat," kata Basuki saat pertemuan bilateral dengan Senior Vice President JICA Kawamura Kenichi di sela-sela acara World Water Forum Ke-10 di Bali.

Dukungan JICA untuk pembangunan Sabo Dam di Sumatera Barat tersebut, menurut Menteri Basuki, berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo. Setidaknya pada tahun ini dibangun 6 Sabo Dam di titik-titik rawan bencana banjir lahar dingin Gunung Merapi Sumatera Barat.

"Keberadaan Sabo Dam di Indonesia saat ini sudah sangat krusial. Saya berharap kerjasama teknologi Sabo Dam dengan JICA termasuk juga untuk Sumatera Barat," kata Basuki.

Baca Juga: Menhub Dorong Sekolah Kedinasan Kemenhub Kompetitif dan Selektif saat Terima Siswa yang Bakal CPNS

Basuki menyampaikan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan JICA sudah terjalin cukup lama dan diharapkan semakin kuat dan terus berlanjut, khususnya di bidang infrastruktur Sabo Dam.

Dikatakan Menteri Basuki, sejak tahun 1970 tercatat lebih dari 300 pakar teknologi Sabo dari Jepang dikirim ke Indonesia untuk membangun Sabo.

"Lewat kerja sama ini, Indonesia juga telah mengirim lebih dari 100 orang insinyur untuk mempelajari teknologi Sabo di Jepang," kata Basuki.

Baca Juga: Jadi Wali Kota Bekasi, Nofel Saleh Hilabi: Tidak Ada Lagi Pengangguran di Kota Bekasi

Senior Vice President JICA Kawamura Kenichi mengatakan, pentingnya Sabo Dam untuk mengurangi risiko banjir dari wilayah hulu gunung berapi juga sudah disampaikan dalam diskusi Bandung Spirit di World Water Forum Bali.

Selanjutnya hasil dari pertemuan bilateral tersebut akan ditindaklanjuti oleh JICA dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat