unescoworldheritagesites.com

MakinCakapDigital: “Welcoming Gen-Alpah: Chance and Challenge in Digital Era” - News

Perkembangan teknologi digital yang semakin masif merubah kebiasaan masyarakat, tidak terkecuali Gen Alpah. Maka dari itu diperlukan pembekalan agar cakap dalam berdigital. (istimewa )

: Perkembangan teknologi digital yang semakin masif merubah kebiasaan masyarakat, tidak terkecuali Gen Alpah. Maka dari itu diperlukan pembekalan agar cakap dalam berdigital.

Melalui program #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD Siberkreasi menggelar talkshow bertemu “Welcoming Gen-Alpah: Chance and Challenge in Digital Era”.

Diskusi yang digelar secara virtual pada Jumat (10/3/2023, menghadirkan pembicara Dosen FISIP Komunikasi Universitas Diponegoro, Dr Lintang Ratri Rahmiaji, Rika Iffati Farihah, MA (pendiri Neswa.id), dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Gresik, S Hariyanto, S.Pd, M.M.

Baca Juga: Kemkominfo Gandeng GNLD Gelar Webinar Cakap Bermedia Sosial se-Jawa Timur

Dalam pemaparannya, Lintang Ratri mengatakan Generasi Alpha merupakan anak-anak yang dilahirkan oleh generasi milenial antara tahun 2011-2025. Katanya, Gen Alpa adalah generasi yang paling akrab dengan teknologi digital.

“Dan diklaim sebagai generasi cerdas dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Gen Alpha ini merupakan generasi paling akrab dengan internet sepanjang masa,” kata Lintang.

Karena terlalu “akrab” dengan gadget, maka Gen Alpha kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya, daya kreativitasnya kurang, dan bersikap individualis. Lintang menyebut, Gen Alpha menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses.

Baca Juga: Program #MakinCakapDigital, Kemenkominfo Sasar Pelajar se-Jatim

“Keasyikan mereka dengan gadget membuat mereka teralinesasi secara sosial,” tuturnya.

Lintang mengungkapkan, berdasarkan Survei Internet Matters menunjukkan, anak usia 10-12 tahun rata-rata sudah memiliki akun media sosial.

Meski begitu, kata Lintang, hal-hal yang mengkhawatirkan seperti yang ia sebutkan di atas dapat dihindari jika setiap individu cakap dalam bermedia digital, yakni mampu mengetahui dan memahami cara menggunakan, baik perangkat keras maupun lunak dalam lanskap digital.

“Misalnya, bagaimana menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokalpasar, dan transaksi digital yang benar. Itu yang diperlukan ketika kita bermedia digital,” ucapnya.

Dia lalu memaparkan jumlah pengguna internet dan media sosial di internet. Berdasarkan data We Are Social 2023, 77% masyarakat adalah pengguna internet dan 60,4% pengguna media sosial.

“Rata-rata masyarakat menggunakan internet dalam satu hari yakni 7 jam 42 menit, media sosial 2 jam 53 menit,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat