unescoworldheritagesites.com

Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini Tapi Tetap Berbudaya - News

Diskusi virtual bertema “Kreatif di Dunia Sejak Dini” diselenggarakan Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia. (Istimewa )

: Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Pengguna Internet Indonesia mencapai 202 juta pengguna. Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas.

Bambang Kusbandrijo, Dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya mengatakan, saat ini dunia berada dalam genggaman kita. Maksudnya, berbagai aktivitas bisa dilakukan melalui teknologi digital seperti belajar, berinteraksi, bermain, dan berbelanja.

Kata dia, media digital merupakan salah satu komponen yang berbentuk komputer, Internet, gadget, PDA dan peralatan digital lain.

Baca Juga: Talkshow Kemkominfo dan GNLD: Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya, Seperti Apa?

“Empat kategori utama dalam media digital yaitu, media komunikasi interpersonal seperti email, media permainan interaktif seperti game, media pencarian informasi seperti mesin pencarian di internet, dan media partisipatoris seperti ruang chat di internet,” kata Bambang dalam diskusi virtual bertema “Kreatif di Dunia Sejak Dini” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia, Rabu (12/4/2023).

Dalam bermedia digital, lanjut Bambang, harus berpikir positif, kreatif dan memastikan keamanan.“Media sosial (medsos) merupakan ruang positif untuk produktif. Passion kita apa, kita suka apa dan bisa apa,” ujarnya.

Baca Juga: Membangun Budaya Digital Masyarakat, Kenali Jenis Perundungan di Dunia Maya

Menurut Bambang, medsos akan sangat membantu bagi mereka yang berjiwa inovatif, kreatif, produktif, dan memiliki mental kewirausahaan.

“Kita banjiri ruang digital dengan karya-karya produktif secara positif. Melalui ruang digital, kita akan berkontribusi untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Dra. Siti Zubaidah, M.H mengatakan, dalam bermedia digital kita harus berbudaya. “Kita sekarang fokus pada dua unsur saja, yakni bahasa dan teknologi saja,” imbuhnya.
Dijelaskannya, bahasa adalah salah satu bentuk komunikasi manusia. Sebagai alat komunikasi, Bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan.

Dalam bahasa sendiri, Siti Zubaidah menyebut ada 3 faktor yang menunjukkan bahasa dalam perkembangan budaya, yaitu bahasa sebagai unsur budaya, bahasa sebagai lapisan sosial, dan bahasa sebagai simbol budaya dan suku bangsa.
Sedangkan, teknologi adalah metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan praktis. Dengan kata lain, teknologi merupakan metode yang digunakan untuk memudahkan suatu hal.

Lalu, teknologi yang sistem operasinya berjalan secara otomatis dengan menggunakan sistem komputerisasi.

“Contoh dari teknologi digital yang sering Kita jumpai adalah smartphone dan computer,” tuturnya.

Lanjut Siti, teknologi digital menghasilkan ruang digital sebagai sarana komunikasi, tempat bertemu dan berinteraksi tanpa tatap muka. “Kita semua memang tidak langsung dengan wajah namun hanya layar ponsel atau laptop, meski begitu inilah pertemuan layaknya keseharian. Kita dapat melakukan apa saja yang sama yang kita lakukan di dunia offline berekspresi dan berkreasi. Contohnya media sosial,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat