unescoworldheritagesites.com

Pengamat: Bansos Amankan APBN dan Pertahankan Daya Beli Masyarakat - News

Kepala BIN Budi Gunawan mengamini pendapat para pengamat yang meyakini bansos akan mampu mengamankan APBN dan mempertahankan daya beli masyarakat  (AG Sofyan )

: Pengamat ekonomi meyakini bansos atau bantuan sosial mampu mengamankan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan daya beli masyarakat.
 
Salah satu pengamat ekonomi Defiyan Cori mengatakan pemerintah memberikan bansos berupa BLT (Bantuan Langsung Tubasi) kepada masyarakat untuk meredam dampak inflasi atas kenaikan harga pertalite dan solar.
 
 
Defiyan menuturkan bansos bisa dijadikan cara untuk mempertahankan daya beli masyarakat. 
 
“Kebijakan pemerintah yang tujuannya prorakyat harus terus dilanjutkan,”ujarnya.
 
Bansos yang telah ditetapkan pemerintah tersebut berupa BLT sebesar Rp600 Ribu untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp12,4 Triliun. 
 
 
BLT itu akan diberikan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan disalurkan melalui berbagai saluran kantor pos di seluruh Indonesia dibawah kewenangan Kemensos.
 
Di tempat terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan (BG) menegaskan, pengalihan subsidi akan memitigasi dampak geopolitik global terhadap tekanan energi nasional serta membuat desain APBN lebih tepat sasaran.
 
 
Budi mengungkapkan, pemerintah saat ini fokus melindungi masyarakat tak mampu melalui skema bantalan sosial serta perlindungan sosial lainnya.
 
“Pemerintah memastikan rakyat di kelompok terbawah akan mendapat perlindungan maksimal dari kebijakan ini,” Jenderal Polisi ini.
 
 
Sementara itu sebagai penyalur,  PT Pos Indonesia terus berkoordinasi mengenai data penerima manfaat dengan Kementerian Sosial akan diintensifkan sehingga data 20,6 juta orang bisa segera diperoleh.
 
Penyaluran bansos berupa BLT itu akan dilakukan dengan tiga cara. Yakni, melalui kantor pos terdekat bagi penerima manfaat yang berdomisili dalam radius sekitar 500 meter dari kantor pos.
 
 
Kemudian disalurkan melalui komunitas, seperti RT/RW, kelurahan dan kecamatan.
 
Selanjutnya, pengantaran langsung ke setiap rumah bagi kalangan disabilitas, orang tua, dan warga yang bermukim di wilayah 3 T (Terdepan, Tertinggal, Terluar).
 
Bansos kedua adalah untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan. 
 
 
Bansos akan dikucurkan untuk 16 juta pekerja, sebesar Rp600 ribu per pekerja per bulan yang diberikan lewat Kementerian Ketenagakerjaan. 
 
Ada tiga kriteria atau syarat tambahan penerima bansos ini. Yakni, penerima bukan peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Penerima tidak pernah menjadi peserta program Kartu Prakerja, dan peserta bukan anggota TNI, Polri, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).
 
 
Data penerima BSU disesuaikan dengan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar hingga Juli 2022. 
 
Sementara itu, pengeluarannya akan dilakukan melalui bank BUMN atau anggota Himbara dan PT Pos Indonesia. 
 
 
 
KPM Terima Ro 300 Ribu
 
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan BLT BBM untuk 18.486.756 keluarga siap disalurkan melalui PT Pos Indonesia. 
 
Angka tersebut masih kurang dari target awal yang mencapai 20,65 juta keluarga.
 
Menurut Risma BLT sendiri diberikan kepada masyarakat selama empat bulan, dengan nominal Rp 150.000 per bulan dan diberikan dua kali kepada penerima. 
 
 
Sehingga secara total penerima bantuan akan mendapat Rp 300.000 di bulan September dan Desember 2022.
 
"Sisanya, sedang proses karena seperti kita ketahui, kita umumkan hari ini, satu jam, satu menit kemudian ada yang meninggal jadi perlu cleansing masih ada 313.244 keluarga penerima manfaat di PT Pos yang sedang kita cleansing bersama," tandas mantan Wali Kota Surabaya ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat