: Badan Layanan Umum Balai Kesehatan Penerbangan (BLU Balai Hatpen) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meresmikan unit Instalasi Farmasi Klinis pada Senin (20/11) yang bertempat di Kantor BLU Balai Kesehatan Penerbangan, Jakarta.
Peresmian ini dihadiri oleh Dewan Pengawas BLU Balai Kesehatan Penerbangan, Direktur Fasilitas Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Kepala BLU Balai Kesehatan Penerbangan, dan para Pimpinan Instansi selaku Mitra Kerja Balai Hatpen.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan, mendukung dan menyambut baik salah satu inovasi yang dilakukan BLU Balai Hatpen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu dengan membuka layanan Farmasi Klinis.
Baca Juga: Politisi Golkar Dorong RS Swasta Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
"Peningkatan fasilitas pelayanan ini sangat penting, apalagi disertai dengan inovasi terkini. Semoga Unit Instalasi Farmasi ini dapat berkembang pesat sebagai pemasukan tambahan pendapatan BLU Balai Hatpen," kata Cecep.
Kepala Balai Kesehatan Penerbangan Capt Renato Joelfian Joesaki meyampaikan visi dari pelayanan instalasi farmasi klinis adalah pelayanan farmasi yang berbasis Pharmaceutical Care berdasarkan profesionalisme dan kode etik farmasi. Sedangkan misi dari pelayanan instalasi farmasi klinis yaitu melaksanakan praktek kefarmasian secara profesional, menyediakan obat yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat serta mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
"Layanan instalasi farmasi klinis ini dapat terwujud berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak, di antaranya Direktorat PPK-BLU Kementerian Keuangan, Dewan Pengawas BLU Balai Kesehatan Penerbangan, Dinas Kesehatan, Setditjen Perhubungan Udara, Biro Keuangan Kementerian Perhubungan, Manajemen serta Pegawai BLU Balai Kesehatan Penerbangan,” tuturnya.
Renato menambahkan, “harapan kami bersama ke depan, semoga layanan instalasi farmasi klinik BLU Balai Hatpen ini dapat berkembang dan memberikan manfaat kepada mitra kerja, internal Balai Hatpen, dan masyarakat umum dalam upaya peningkatan kesehatan”.***