unescoworldheritagesites.com

Indonesia Terus Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim - News

Indonesia terus meningkatkan perlindungan lingkungan maritim, termasuk biota laut

: Pemerintah Indonesia Cq. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) menjadi tuan rumah penyelenggaraan 3rd Regional Task Force on Biofouling Management yang diselenggarakan di Surabaya tanggal 20 hingga 22 September 2023.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hubla, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Dr Hartanto mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari GloFouling Partnership Project yang diinisiasi oleh International Maritime Organization (IMO) bekerjasama dengan Global Environment Fund (GEF) dan United Nation Development Programme (UNDP) sebagai tindak lanjut dari Pertemuan Regional Task Force (RTF) on Biofouling ke-2 yang telah diselenggarakan di Filipina pada November 2022.

Hartanto mengungkapkan bahwa Regional Task Force (RTF) atau Satuan Tugas Regional pengembangan Strategi Regional mengenai Pengelolaan Biofouling di Laut Asia Timur ini telah dibentuk pada pertemuan pertama.

Sedangkan pada pertemuan kedua, telah dilaksanakan peninjauan terhadap rancangan strategi regional dan membahas implementasinya, termasuk inisiatif-inisiatif terkait pengelolaan biofouling yang sedang dilaksanakan oleh negara-negara dan juga sektor swasta.

Baca Juga: Kerja Keras, Dedikasi dan Kontribusi untuk Kemajuan Maritim Indonesia

“Adapun pertemuan hari ini akan membahas dan menyetujui revisi strategi regional serta masukan dan wawasan mengenai rekomendasi langkah Proyek selanjutnya,” jelas Hartanto.

Dia kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam meningkatkan perlindungan lingkungan maritim, khususnya dalam menangani biofouling dan spesies air invasi di laut. Indonesia turut mengambil tanggung jawab sebagai satu di antara 12 negara mitra utama proyek kemitraan GloFouling.

“Kami sangat senang dapat terlibat dalam peluang bekerjasama dengan negara dan organisasi lain di kawasan kami untuk mengatasi masalah lingkungan laut lintas batas yang sangat penting ini. Kami juga yakin bahwa proyek ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya perlindungan lingkungan laut global,” tegasnya.

Baca Juga: Duta Maritim 2023: KTR Perlu Terus Diperbanyak Demi Kesehatan Lingkungan Sekitar

Hartanto juga mengundang partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, tidak hanya dalam pembahasan Revisi Strategi Regional, namun juga dalam penerapan langkah-langkah yang direkomendasikan untuk menciptakan lautan yang berkelanjutan dan bersih.

Dia menyampaikan terima kasih kepada IMO dan PEMSEA atas dukungan yang berkelanjutan bagi Indonesia dan negara lain yang terlibat dalam GloFouling Partnerships Project untuk menerapkan IMO Biofouling Guidelines. 

“Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh IMO dan PEMSEA ini telah membantu berbagai negara, terutama industri maritimnya, untuk mendapatkan praktik terbaik dalam pengelolaan biofouling serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030,” tuturnya.

Baca Juga: Indonesia Ingin Tetap Sebagai Anggota Dewan IMO Untuk Perkuat Visi Poros Maritim Dunia

Biofouling dan Invasive Aquatic Species sendiri telah menjadi isu penting bagi dunia kelautan di berbagai negara, tak terkecuali negara-negara di kawasan EAS (East Asia Seas) Region (Asia Timur).

Negara-negara di EAS region termasuk Indonesia tergabung dalam GEF-UNDP-IMO GloFouling Partnerships Project.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat