: International Civil Aviation Organization (ICAO), Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan dan pemerintah China berkolaborasi menyelenggarakan Sesi National Civil Aviation Master Planning (CAMP) dari tanggal 30 Oktober hingga 3 November 2023 di Bali.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari Indonesia yang berada di bawah naungan Program Beasiswa ICAO Global Aviation Training/GAT CAMP.
Tujuan penyelenggaraan CAMP adalah untuk membuat dunia penerbangan menjadi lebih tangguh dengan memperkuat kompetensi sumber daya manusia yang diharapkan dapat membantu pengembangan dan implementasi CAMP di negara tersebut.
Baca Juga: Bandara Kartajati Beroperasi Penuh Layani Penerbangan ke Medan, Denpasar, Asia dan Eropa
Direktur Jenderal (Dirjen) Hubud M Kristi Endah Murni menyampaikan apresiasi diselenggarakannya kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi yang baik antara pemerintah Indonesia, ICAO, dan pemerintah China dalam penyelenggaraan diklat CAMP. Pergunakan kesempatan baik ini bagi personil Ditjen Hubud dan stakeholder penerbangan terkait, agar dapat memiliki kompetensi yang diperlukan untuk pengembangan, penerapan, dan pembaharuan CAMP Indonesia sesuai dengan ketentuan ICAO," ujarnya.
ICAO menghadirkan dua instruktur dalam diklat ini yakni Guillermo Iovino, Head Operations, Africa dan Asia Pacific, Capacity Development & Implementation Bureau, ICAO HQ (Montreal, Canada), dan Soniya Nibhani, Regional Officer of Air Navigation Services Implementation of ICAO Asia and Pacific Regional Office Bangkok.
Baca Juga: Navigasi Penerbangan ICAO Performance Based Navigation Kunjungi Indonesia
Kristi menuturkan bahwa diklat ini dirancang untuk mengintegrasikan sektor penerbangan sipil ke dalam Sustainable Development Goals PBB tahun 2023. "Saya berharap semua peserta untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat semaksimal mungkin dari diklat ini," katanya.
CAMP dapat menjadi road map untuk suatu negara agar dapat bertumbuh dan mengembangkan bandara di masa depan, pengelolaan wilayah udara, manufaktur, penyediaan Air Navigation Services (ANS), dan tanggung jawab pengawasan termasuk keselamatan, keamanan, dan regulasi ekonomi.
Baca Juga: Presiden Dewan ICAO Apresiasi Komitmen Pemulihan Industri Penerbangan Pasca Pandemi di Indonesia
Sementara itu, Secretary General ICAO Juan Carlos Salazar pada kesempatan yang sama secara virtual menyampaikan bahwa konektivitas penerbangan berkontribusi dalam meningkatkan consumer benefit, lapangan pekerjaan, hingga menumbuhkan pajak negara yang dapat memperkuat investasi dalam kaitannya dengan sustainable development.
“Kerja sama tentunya diharapkan dapat meningkatan aspek keselamatan dan keamanan operasional penerbangan sipil di Indonesia khususnya pasca pandemi Covid-19,” ungkap Juan Carlos. ***