unescoworldheritagesites.com

Jambore Makmur, Kolaborasi Majukan Sektor Pertanian - News

Kementan Kolaborasi majukan sektor pertanian (Ist)

: Dalam rangka mempertemukan berbagai stakeholder pertanian dari berbagai wilayah dan membuka peluang bisnis/kolaborasi, PT Pupuk Indonesia mengadakan Jambore Makmur dengan jumlah peserta sebanyak 1.100 orang yang terdiri dari petani, offtaker, Lembaga Pembiayaan, Asuransi Pertanian, Mahasiswa Pendamping dan Dinas Pertanian terkait.

Pupuk Indonesia merupakan produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara yang menginisiasi Program Makmur bertujuan untuk mengkolaborasikan stakeholder pertanian dari hulu sampai hilir. PT Pupuk Indonesia merupakan mitra kerja Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pemenuhan kebutuhan pupuk para petani di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa hal terpenting setelah dirinya dilantik kembali sebagai Mentan adalah melakukan "konsolidasi" dengan tim di Kementan untuk "memberikan solusi" pada masalah-masalah di sektor pertanian.

Baca Juga: Dukung Kebutuhan Pokok Prajurit Pangkoarmada III Resmikan Navy Mart TNI AL Koarmada III.

Selain itu Mentan Amran juga mengatakan bahwa kinerja Kementan sangat penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ekspor. Upaya ini dapat diwujudkan dengan peningkatan efisiensi melalui penerapan smart farming dan integrated farming ataupun ekstensifikasi, melalui program food estate serta program lain dari Kementan.

Mentan juga menekankan bahwa penyuluh harus benar-benar dekat dan menjadi pendamping petani yang mampu mengantarkan dan mengawal kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian sampai tingkat petani.

“Mulai dari penyaluran pupuk, memastikan penggunaan benih yang bermutu, penyaluran sarana dan prasarana produksi yang lain, pemanfaatan asuransi pertanian sehingga dapat mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pertanian”, tegasnya.

Baca Juga: Kementan Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung 2024

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menghadiri acara Jambore Makmur di Purwakarta, Minggu (11/11/2023) mengatakan bahwa saat ini kita dalam kondisi yang tidak biasa-biasa saja. Hal ini akibat dari dampak Covid 19, El Nino yang masih melanda, perang Rusia dan Ukraina dan krisis pangan menjadi ancaman di beberapa negara.

Solusi untuk mengantisipasi krisis pangan adalah kita genjot produktivitas dan produksi padi dan jagung, ujar Kabadan Dedi.

Karena El Nino masih melanda, maka musim hujan mundur hingga tiga dasarian. Hal ini menyebabkan musim tanam, musim panen juga ikut mundur, tetapi urusan perut tidak bisa mundur sehari pun apalagi sebulan. Karena pangan tidak boleh bersoal, tandasnya.

Dedi menuturkan, untuk menggenjot produksi pastikan seluruh sarana prasarana produksi tersedia di lapangan, pupuk ada di seluruh kios Indonesia. Pastikan juga benih tersedia di lapangan, alat-alat mesin pertanian dan juga asuransi harus ada digenggaman petani.

Baca Juga: Mentan Amran Ajak Akademisi Perkuat Akselerasi Lahan Rawa Untuk Padi dan Jagung

Pertanian itu tergantung musim, tergantung hujan, baru bisa tanam jika sudah ada hujan, sehingga harus dipastikan pupuk tersedia tepat waktu dan memenuhi 5T (Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, Tepat cara dan Tepat sasaran) dan juga harus dipastikan pemupukan berimbang diimplementasikan di lapangan, ujarnya lagi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat