unescoworldheritagesites.com

Menko Airlangga Bocorkan Titah Presiden Jokowi, Jangan Takut Asal Tidak Bertentangan dengan Kepentingan Nasional - News

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan jangan takut kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait perkembangan  kecerdasan buatan (Artificial Intelegence/AI) (Ist)

:  Ada titah atau pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dibocorkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Titah Presiden Jokowi yang dibocorkan Menko Airlangga Hartarto itu berisi pesan agar masyarakat tidak takut dengan kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelegence/AI) yang mulai berkembang dengan pesat dan menjangkau masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.

“Presiden bilang tidak perlu takut dengan AI,” kata Menko Airlangga tentang titah Presiden Jokowi terkait kehadiran teknologi yang semakin canggih seperti AI selain dapat membantu aktivitas manusia juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Menko Airlangga mengakui keberadaan AI mulai berkembang pesat dan merambah masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

“(Pemerintah) juga memberikan perhatian khusus terhadap AI agar diperhatikan dan dimanfaatkan secara bertanggung jawab,” ujarnya, Selasa (24/10/23).

Ditegaskan oleh Menko Airlangga, regulasi AI sangat diperlukan agar tidak bertabrakan dengan kepentingan negara, kepentingan umum dan juga kepentingan pribadi.

“AI tidak boleh bertentangan dengan kepentingan nasional, AI tidak boleh bertentangan dengan kepentingan pribadi atau kepentingan individu,” ujarnya sambil menambahkan, kehadiran AI harus dibarengi dengan persaingan yang sehat. 

Airlangga yang Ketua Umum Partai Golkar meminta  masyarakat harus bisa memikirkan bagaimana memanfaatkan teknologi ini secara optimal.

Meskipun belum ada peraturan khusus yang mengatur AI, namun perlu diutamakan hal-hal penting agar AI dapat dimanfaatkan dengan baik.

Menurut Menko Airlangga, keberadaan AI saat ini juga menjadi perhatian penting beberapa negara. 

Negara-negara ASEAN juga telah menyiapkan Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA) di bawah kepemimpinan Indonesia. 

Untuk mengisi DEFA ini, sasarannya adalah digitalisasi perekonomian dari hilir sektor manufaktur, mengintegrasikan manufaktur dan jasa.

“Ekosistem digital menuntut sinergi dan kolaborasi yang tepat dengan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk merasakan percepatan infrastruktur digital,” tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat