unescoworldheritagesites.com

Ketua Perpamsi, Ketersediaan Air Bersih Dalam Negeei Masih Rendah - News

Ketua Perpamsi Lalu Ahmad Zaini, Ketersediaan air bersih dalam negeri melalui perpipaan masih sangat rendah, di bawah 20 persen.

: Ketersediaan air bersih dalam negeri melalui perpipaan masih sangat rendah, di bawah 20 persen. Padahal, air bersih adalah sumber kehidupan. Karenanya, pemerintah dinilai belum maksimal dalam mengatasi permasalahan air minum dan sanitasi.

Untuk itu, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) mendorong agar penyelesaian masalah air minum dan sanitasi, dapat menjadi perhatian bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi Pemilu 2024.

Ketua Perpamsi, Lalu Ahmad Zaini, mengatakan salah satu kendala minimnya ketersediaan air bersih adalah ketidaktersediaan air baku, usia pipa yang sudah melampaui batas dan minimnya dukungan anggaran dari pemerintah. "Dibandingkan dengan negara lain, maka kondisi air minum dan sanitasi di dalam negeri masih mengkhawatirkan, dengan capaian yang rendah dibandingkan negara lain. Kita ini sudah 78 tahun merdeka, tapi cakupan air minum perpipaan kita baru mencapai 19,47 persen atau paling tidak setara dengan 15,9 juta sambungan rumah, dan 10,16 persen cakupan sanitasi,” kata Lalu, dalam acara dialog terbuka “Program Air Minum dan Sanitasi Capres dan Cawapres 2024”, pada Kamis (1/2).

Baca Juga: Kemenhub, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR Terbitkan SKB Antisipasi Libur Isra Miraj dan Imlek

Untuk itu, Lalu mendorong kepada delegasi dari masing-masing tim pemenangan Capres dan Cawapres untuk menyelesaikan persoalan itu, salah satunya dengan penganggaran untuk sektor air minum.

“Negara harus hadir dalam penyediaan air minum. Apa bentuk yang bisa dilakukan? Beranikah pemerintah selanjutnya siapapun yang terpilih untuk berani menganggarkan sebesar 2-3 persen APBN , hingga APBD untuk sektor air minum,” tambahnya.

Menurut Lalu, jika upaya tersebut dapat dilakukan, maka urusan air minum akan cepat terselesaikan. “Air ini adalah urusan dasar, urusan pokok saya yakin jika dianggarkan 2-3 persen dari masing-masing APBN, APBD, urusan air minum ini akan jauh lebih cepat dari yang bisa kita lakukan. Itu sangat logis,” tegas Lalu.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto Saksikan Apel Gelar Pengamanan Pemilu 2024

Dengan menyelesaikan permasalahan air minum dan sanitasi, kata Lalu, hal itu dapat berdampak pada kesehatan masyarakat yang bisa dikurangi, karena salah satu masalah kesehatan hadir dari kurangnya ketersediaan air minum dan sanitasi yang baik.

Adapun acara dialog itu dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Amin Subekti, Anggota Dewan Pakar TKN, Muhammad Sirod, serta Sekretaris Eksekutif TPN, Heru Dewanto.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat