unescoworldheritagesites.com

Ditjen Hubud Bahas Lima Tantangan Besar Dunia Penerbangan - News

Ditjen Hubud bahas tantangan dunia penerbangan dan dicarikan kiat tingkatkan konektivitas.

: Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara (Hubud) Kementerian Perhubungan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Strategis Ditjen Hubud Tahun 2025-2029, Kamis (29/2/2024), di Bali.

“Beberapa isu strategis seperti kapasitas bandara dan rute jaringan penerbangan, serta proyeksi jumlah penumpang, menjadi bahasan utama dalam penyusunan rencana strategis lima tahun ke depan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Hubud, Cecep Kurniawan, di Bali.

Selain itu, isu lain yang di bahas adalah program Jembatan Udara dan Angkutan Udara Perintis untuk meningkatkan konektivitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP).

Baca Juga: Menhub dan Menteri Transportasi Singapura Sepakat Kurangi Emisi Penerbangan

Sedangkan untuk pembangunan dan pengembangan wilayah, skema pembiayaan non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) seperti Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) juga menjadi perhatian dalam hal dukungan infrastruktur dalam menghadapi daya saing regional dan global.

“Lima tahun ke depan, tantangan besar dunia penerbangan adalah kemajuan teknologi dan inovasi seperti pesawat udara tanpa awak (drone), Artificial Intelligence and Robotics, cyber security, perubahan lingkungan (climate change), Kota Bandara (airport city), dan revolusi low cost carrier,” tutur Sesditjen Hubud.

Tahun 2020-2024 terdapat empat bandara baru yang selesai dibangun dan beroperasi yaitu Bandara Mentawai, Bandara Douw Aturure Nabire, Bandara Fakfak, Bandara Ewer.

Baca Juga: Penerbangan Perintis Korwil Gorontalo Dioperasikan

Sedangkan enam bandara yaitu Bandara Banggai Laut, Bandara Pahuwato, Bandara Bolmong, Bandara Sobaham, Bandara Singkawang, Bandara Mandailing Natal ditargetkan selesai dibangun dan beroperasi  pada tahun 2024 ini. Selain itu bandara yang merupakan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yaitu Bandara Dhoho Kediri telah selesai dibangun dan siap dioperasikan.

Untuk angkutan udara perkembangan pergerakan pesawat domestik (jumlah pergerakan pesawat dibandingkan dengan tahun 2019 untuk periode yang sama) sebesar 71 persen. Sedangkan recovery rate penumpang domestik sebesar 83 persen. Sedangkan untuk kargo domestik, recovery rate sebesar 79 persen.

“Melalui FGD ini regulator, stakeholder penerbangan dan akademisi berkumpul untuk  memberikan ide  pemikiran, saran dan masukan untuk mengembangkan rencana strategis. Kami meyakini bahwa dengan kolaborasi yang terus-menerus dan komitmen bersama, kita akan mampu mewujudkan cita-cita  mendorong pertumbuhan dan kemajuan sektor penerbangan lima tahun ke depan,” tutur Cecep.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat