: Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali mendapat apresiasi dari pihak luar. Kali ini perbankan berkode emiten BJTM tersebut menerima penghargaan Indonesia Best Bank 2023 for The Provision of Facilities and Market Access for MSMEs untuk golongan BPD.
Prosesi penyerahan penghargaan Indonesia Best Bank Awards 2023 yang diselenggarakan Warta Ekonomi via zoom ini diterima oleh Assistant Vice President Komunikasi Korporat Bank Jatim Bambang Supriadi, hari Jumat (28/7/2023).
Awarding ini diberikan karena kinerja keuangan Bank Jatim dinilai optimal sehingga memiliki kondisi yang sehat pada tahun 2023.
Baca Juga: Pakar Hukum: Kasus OTT di Basarnas Harusnya Bisa Ditangani KPK Karena Bukan Institusi Militer
Menurut Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, pencapaian positif ini diperoleh berkat kolaborasi antara totalitas kinerja dan kualitas strategi yang dimiliki perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
”Kami berharap penghargaan ini bisa terus memotivasi Bank Jatim untuk semakin melakukan inovasi agar Bank Jatim dapat semakin optimal melayani masyarakat dan terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.
Penghargaan ini juga membuktikan bahwa Bank Jatim selalu berkomitmen menjalankan perannya sebagai kolaborator pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya Jawa Timur.
Baca Juga: Aset Tanah di Benteng Vastenburg Disita Kejaksaan, Gibran Bakal Ikuti Proses Hukum
Bank Jatim kini semakin agresif untuk melakukan berbagai transformasi demi meningkatkan bisnis perusahaan dan memperluas akses nasabah terhadap produk keuangan perseoran.
Salah satunya dengan terus mengembangkan layanan daring lewat brand JConnect.
”Aplikasi JConnect memang didesain untuk memberikan layanan perbankan secara real time, kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi oleh fisik kantor cabang,” ujar Busrul.
Hingga semester I 2023, JConnect berhasil mencetak angka yang positif. Pengguna JConnect Mobile pada Semester I tahun ini sudah mencapai 566 ribu user atau tumbuh 30 persen (YoY).
Sementara untuk jumlah transaksinya berada di angka Rp 3,4 triliun atau naik 35 persen dibanding Semester I 2022 (YoY).