: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online dengan mengusung tema: “Internet Branding dan Marketing bagi Enterpreneur Muda”. Dalam seminar Literasi Digital ini, ada tiga narasumber Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A. yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI, kedua Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc (Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI) serta mengundang Arief Rahman, ( Direktur Politeknik PGRI Banten). Seminar diselenggarakan melalui platform zoom meeting.
Baca Juga: Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur Muda, DPR: Harus Singkirkan Pengkotak-kotakan Usaha Dengan Pendidikan
Dalam siaran pers Kemenkominfo, Rabu (6/4/2022), menyebutkan seminar Literasi Digital ini merupakan inisiasi yang di dukung oleh Kementerian Kominfo terhadap Program Literasi Digital. Tujuannya untuk mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis, memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Ditjen APTIKA, serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
Seminar dimulai denga pengantar dari Jazuli Juwaini. Ia menyampaikan bahwa, dalam berwirausaha adalah suatu keharusan, bukan saja tuntutan kehidupan namun juga berurgensi dalam perintah agama Islam dalam hal ini adalah membangun kemandirian, membuka pintu-pintu rejeki dan manfaat.
Selain itu menurut Jazuli, membangun wirausaha sama saja membentuk ekonomi bangsa, mengentaskan kemiskinan dan melahirkan kesejahteraan. Anggota FPKS ini menekankan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan untuk beribadah saja, tetapi Islam juga mengajarkan umatnya untuk mandiri dan bekerja keras salah satunya dengan berwirausaha. Dalam hal ini Islam memang tidak memberikan penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang kewirausahaan ini, namun di antara keduanya mempunyai kaitan yang cukup erat.
Baca Juga: Dirjen Aptika: Penting, Pemaksimalan Platform Blog dalam Investasi Digital
Narasumber Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menyampaikan bahwa, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi. Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Salah satu pilar penting yang mendukung wujudnya agenda trasnformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting didalamnya. Sebagai tingkat paling dasar, literasi digital merupakan kemampuan yang paling krusial dalam menghadapi teknologi saat ini untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal teknologi secara offline dan juga cermat dalam menggunakanannya. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi. Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia.
Narasumber terakhir Arief Rahman, S.E, M.M menjelaskan bahwa, Internet menjadi kebutuhan dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial. Selain itu, kehadiran internet yang didukung oleh kemajuan teknologi digital diharapkan dapat memberikan peluang bisnis, dimana faktanya menggunakan internet mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk berwirausaha dibanding individu yang tidak menggunakan internet. Pengaruh dari kemajuan teknologi ini berdampak kepada bagaimana proses informasi tersampaikan dari satu pihak ke pihak yang lainnya. Teknologi memberi jalan untuk kemudahan akses terhadap informasi melalui adanya internet. Untuk konteks di Indonesia sendiri, perkembangan penggunaan teknologi, dalam hal ini yang dimaksud adalah internet mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Media sosial, kata Arief, adalah alat komunikasi atau aktifitas online yang selalu dan menjadi favorit di gunakan oleh masyarakat luas hampir setiap hari ataupun setiap waktu. Dalam media sosial ada yang disebut dengan pemasaran sosial. Pemasaran sosial adalah penggunaan media sosial untuk penjualan, pemasaran, pelayanan, konsumen, dan lain - lain. Kegiatan promosi dan penjualan barang/jasa dapat dilakukan melalui telepon seluler dengan bantuan internet sehingga dapat menjangkau lebih luas calon konsumen. Revolusi Industri 4.0 juga menuntut generasi milenial untuk selalu bekerja aktif, kreatif dan inovatif yang mana dapat dicapai melalui revolusi mental. Oleh karena itu perlunya sebuah solusi dari generasi milenial sebagai pelaku utama di revolusi industri 4.0 untuk menjadi pemegang kunci aktivitas ekonomi Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi.***