: Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui Unit Pembangkit (UP) Muara Karang berhasil mengubah sampah menjadi berkah bagi masyarakat sekitarnya. Bantuan berupa Bank Sampah Bahari Utama (Bank Tama) itu berhasil mengatasi masalah sampah yang menggunung.
Bantuan PJB melalui salah satu Program CSR unggulan itu, merupakan hasil hasil sinergi antara anak perusahaan PLN itu dengan masyarakat hingga menghasilkan sampah organik ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Direktur Utama PJB, Gong Matua Hasibuan, pihaknya ingin tumbuh berkembang dan ikut berkontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. "Bank Tama itu diawali dengan hanya mengelola sampah plastik ini, tapi akhirnya dijadikan sebagai pusat pengumpulan dan pengolahan sampah organik maupun non-organik," ujarnya, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Dalane Gusti, Ra Bakal Tak Dibaleni - Guyub Rukun
Mengutip data Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS) pada tahun 2019, dia menyebut Kelurahan Pluit menjadi kawasan dengan tumpukan sampah tertinggi di Kota Jakarta.
Pesisir Muara Angke di mana UP Muara Karang yang masuk dalam wilayah tersebut, menjadikannya sebagai salah satu area dengan tumpukan sampah tertinggi, karena area itu merupakan muara dari 13 sungai yang ada.
Sementara Bank Tama yang kini beroperasi itu diawali dengan pembekalan kepada para pemuda dan pendampingan terkait pengelolaan budidaya maggot BSF yang berimplikasi dalam memberikan alternatif pendapatan untuk kelompok. Selain itu juga menciptakan produk untuk pakan dan tambak ikan yang ramah lingkungan, serta mengembangkan unit di bagian usaha kewirausahaan sosial.
Baca Juga: Wisata Gunung Bromo, Ini 8 Lokasi Andalannya
Melalui hasil dari analisis Social Return on Investment (SROI), poin yang dihasilkan dari program Bank Tama, mencapai 5,97. Setiap Rp1 yang diinvestasikan oleh UP Muara Karang pada program tersebut dapat menghasilkan manfaat sosial senilai Rp5,97.
Jika dinilai dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), program Bank Tama mendapatkan nilai sebesar 2.70. Melalui pengolahan dan konversi pengkali 30, didapatkan nilai akhir yang dikeluarkan adalah 81.10.
Secara keseluruhan penilaian terhadap tingkat kesesuaian antara kinerja program dengan harapan atau tingkat kepentingan masyarakat untuk program CSR UPMK dapat dikatakan baik yaitu berada pada level 85,62 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja program CSR UPMKR telah memenuhi 85,62 persen harapan masyarakat.
Baca Juga: Tempat Wisata Palembang, Taman Kambang Iwak yang Layak Dikunjugi
Program ini juga telah sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan SDG's poin 8, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.***