unescoworldheritagesites.com

Diprediksi Tidak Kurang 60,6 Juta Jiwa Berlibur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 - News

keramaian jalan saat mudik/libur Natal dan Tahun Baru

 : Dendam tidak bisa mudik atau berlibur secara leluasa pada libur Natal dan Tahun Baru 2020, 2021 dan 2022, membuat begitu banyak warga masyarakat bakal melampiaskannya pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Darat, laut maupun udara bakal disesaksi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun berprediksi potensi pergerakan masyarakat yang akan melakukan mudik pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mencapai sekitar 60,6 juta orang.

"Potensi libur nasional pada Natal/Tahun Baru 2022/2023 mencapai 22,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 60,6 juta orang," demikian Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Junaidi, dalam Forum Diskusi Transportasi di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Dia menyebutkan prediksi tersebut berdasarkan survei internal yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub. Pada periode Natal dan Tahun Baru diprediksi terjadi pergerakan masyarakat di wilayah Jabodetabek mencapai 12,3 persen atau sekitar 7,5 juta orang.

Baca Juga: Mudik 2022 Lancar, Kemenko PMK Terima Penghargaan Kemenhub

Sedangkan prediksi puncak arus mudik libur Natal 2022 akan terjadi pada 24 dan 25 Desember. Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru 2023 terjadi pada 31 Desember dan 1 Januari 2023.

Kemenhub mencatat  11 lintas pantauan nasional, diantaranya Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Sibolga-Nias, Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-api–Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Kupang-Rote.

Pada 11 lintasan tersebut,  Kemenhub memprediksikan jumlah penumpang mencapai 3,08 juta orang, 157 ribu kendaraan roda dua, kemudian 593 ribu kendaraan roda empat. Sementara pada 2019 atau sebelum adanya pandemi Covid-19  jumlah penumpang mencapai 3,46 juta orang, 221 ribu kendaraan roda dua, dan 554 ribu kendaraan roda empat.

 "Justifikasi prediksi permintaan yang menurun mungkin karena faktor pengaruh kenaikan BBM, adanya penyesuaian tarif, serta dampak ekonomi dan sosial," ujarnya.

Junaidi menyebutkan Kemenhub terus menjalin koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar penyelenggaraan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Baca Juga: Menghadap Presiden, Menko PMK Laporkan Keberhasilan Pelaksanaan Mudik Lebaran
Dia mengatakan lintas Merak-Bakauheni menjadi tolak ukur pemantauan di wilayah lain lantaran tingginya trafik pergerakan orang dan barang pada masa puncak liburan. "Merak-Bakauheni menjadi benchmark yang luar biasa, dimana pada saat angkutan Lebaran terdapat hampir 40 ribu kendaraan yang menyeberang. Skenario-skenario perlu dilakukan, khususnya flow kendaraan dari jalan tol," katanya.

Namun tidak sedikit pula warga Jakarta yang tidak berpikir untuk mudik pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pasalnya, himpitan ekonomi saat ini dirasakan sangat berat. Setelah “dihajar” habis-habisan pandemi Covid-19 langsung ditimpa lagi kenaikan harga BBM dan berbagai kebutuhan lainnya.

“Di rumah sajalah akhir tahun ini. Bertahan hidup baik-baik saja sekrang ini sudah harus disyukuri. Jadi, tidak terpikirkan berlibur akhir tahun,” kata Toni, pengusaha kecil-kecilan yang bangkrut selama Covid-19.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat