: Advokat Hartono Tanuwidjaja SH MH MSI CBL CMED meminta Polres Jakarta Selatan mengintensifkan penanganan kasus dugaan meninggal secara tidak wajar artis Nanie Apriliani Darham (37). Sejak awal hingga saat ini ada dugaan kuat artis tersebut meninggal dunia diduga akibat malpraktek dr DM Sp.BP dengan kawan-kawan (dkk).
“Terdapat beberapa perubahan dari kesepakatan antara suami korban dengan pihak klinik. Nah ada dugaan perubahan-perubahan itu menimbulkan kecenderungan terjadi malpraktek,” kata Hartono Tanuwidjaja di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
Hartono menyebutkan, pihaknya melaporkan kasus tersebut ke polisi sesuai No: STTP/B/X/2023/SKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya setelah mendapat kuasa dari J James, suami korban.
Baca Juga: Diduga Malpraktek, Seorang Pasien Berprofesi Bidan Sakit Kaki Kiri, Dioperasi Kaki Kanannya
Dia menyebutkan, saat ini Polres Jakarta Selatan yang diwakili penyidik Satreskrim Polres Jakarta Selatan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan. Di antaranya melakukan pengecekan CCTV yang ada di klinik Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang melakukan operasi sedot lemak dan 11 orang saksi serta mengumpulan alat bukti lainya.
“Aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan sudah melakukan sejumlah tindakan. Pertama setelah menerima laporan, kami langsung melaksanakan olah TKP di klinik tersebut, termasuk di mana dilakukannya operasi sedot lemak tersebut," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi.
Dr DM Sp.BP yang berusaha dihubungi untuk dimintai tanggapan atas dilaporkannya dirinya ke polisi, tidak berhasil. Pasalnya, klinik yang menjadi TKP sudah ditutup entah untuk sementara atau seterusnya.
Baca Juga: Dinkes Kota Bekasi Telah Menindaklanjuti Dugaan Malpraktik Salah Vaksin Bayi Keenan
Sampai saat ini masih sangat kuat dugaan bahwa kematian artis Nanie Apriliani Darham akibat malpraktek yang diduga dilakukan dr DM dkk di The Clinic di Jalan Abdul Majid Raya Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Pasien Nanie Apriliani Darhan dioperasi sedot lemak atau Liposuction dipercepat atau berubah jadwal dari seharusnya November 2023 menjadi 21 Oktober 2023. Akibatnya, Nanie meninggal dunia beberapa saat setelah dioperasi.
Hartono mengungkapkan bahwa korban Ny Nanie Apriliani, warga Perumahan Puri Mutiara VI No 2 Cipete Jakarta Selatan, melakukan operasi sedot lemak atas persetujuan suaminya J James L Khanchandani. Korban didaftarkan sebagai pasien dr DM di The Klinic untuk tindakan medis berupa sedot lemak pada tanggal 6 Oktober 2023.
Ny Nanie selanjutnya mendapatkan rujukan dari dr DM untuk melakukan sejumlah pemeriksaan medis melalui tes darah di klinik Prodia Kebayoran Baru Jakarta Selatan, dengan hasil kwalitas baik. Kemudian, tepatnya pada 21 Oktober 2023 Ny Nanie sudah berada di The Clinic melakukan operasi sedot lemak sekitar jam 13.35 sampai jam 17.40 setelah melakukan pembayaran Rp 300 juta.
Ny Nanie atau korban telah terlebih dahulu melakukan chek up rutin pasca bersalin ke dr Diana, di Brawidjaja Hospital. Dia menyampaikan niatnya untuk melakukan sedot lemak, dan dr Diana menyarankan kalau mau sedot lemak minimal dilakukan setelah 6 bulan melahirkan. Sedangkan Ny Nanie sendiri baru dua bulan lalu bersalin atau melahirkan.
Namun dr DM menyatakan kesanggupan melakukan operasi sedot lemak terhadap Ny Nanie, kendati yang bersangkutan baru dua bulan melahirkan. Tertarik dengan pernyataan dr DM tersebut, Ny Nanie menjadi tergoda untuk segera melakukan operasi lemak yang diinginkannya.