unescoworldheritagesites.com

KPK OTT dan Tangkap Bupati Labuhanbatu berikut Seorang Anggota DPRD - News

Komisi Pemberantasan Korupsi

: Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melancarkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (11/1/2023).

Tercatat tiga pejabat negara, seorang pengusaha, dan seorang penjaga rumah telah diamankan oleh KPK di Rantauprapat, Labuhanbatu.

Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Kamis (11/1/2024), membenarkan kelima orang yang ditangkap oleh KPK adalah EAR (Bupati Labuhanbatu), M (Plt Kadis Kesehatan Pemkab Labuhanbatu), R (anggota DPRD Labuhanbatu), K (pengusaha), dan T (penjaga rumah). Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima orang ini diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait Dana Bantuan Operasional Khusus (BOK) Pemkab Labuhanbatu.

Baca Juga: OTT KPK di Bondowoso, Empat Orang Ditetapkan Tersangka, Termasuk Oknum Jaksa

EAR atau Erik Adtrada Ritonga, selain Bupati Labuhanbatu juga merupakan Ketua DPD Partai Nasdem Labuhanbatu. Dia menjadi Bupati Labuhanbatu setelah memenangkan pertarungan Pilkada 2020 bersama wakilnya, Ellya Rosa Siregar yang diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Hanura, Partai Nasdem, PDI Perjuangan, dan PKB.

Pada saat Pilkada tersebut, Erik masih menjadi politikus Partai Hanura. Tahun 2022 hingga saat ini, Erik pindah ke Nasdem dan menjabat sebagai Ketua DPD Nasdem Labuhanbatu sejak Agustus 2022.

Erik juga pernah menjadi anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Dapil Sumut 2 periode 2014-2019.

Baca Juga: Penyidik KPK Akhirnya Masukan ke Tahanan Pj Bupati Sorong dengan Lima Orang Hasil OTT

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, mengatakan, pihaknya juga menangkap anggota DPRD Labuhanbatu. "Benar ada tangkap tangan terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan dan atau suap terhadap penyelenggara negara di Pemkab dan anggota DPRD Labuhanbatu," kata Johanis, Kamis (11/1/2024).

Johanis menjelaskan, dari kegiatan tangkap tangan itu, ada belasan orang yang terjaring tangkap tangan.

"Seingat saya ada 11 orang yang ditangkap," ungkap Johanis. Namun kemudian yang menjalani pemeriksaan intensif hanya lima orang saja.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat