: Terdakwa Yanti (Y) menjalani sidang dengan dakwaan penggelapan sebuah mobil mewah milik bersama pacarnya R di PN Jakarta Utara.
Sidang yang dipimpin Hakim Ketua Togi Pardede SH MH, anggota Gede Sunarjana SH MH, dan Aloysius Prihartono Bayuaji SH MH berlangsung , Senin (6/3/2023).
Dalam sidang terungkap, Y tidak hanya kehilangan uang di tabungan sebesar Rp 6 miliar, tapi juga dituduh telah menggelapkan mobil mini Cooper oleh R, mantan kekasihnya.
Baca Juga: Sidang Offline Diurungkan Dulu, Ruang Tahanan PN Jakarta Utara Rawan Ambruk
Pada agenda sidang di PN Jakarta Utara, Senin, yakni mengagendakan mendengar keterangan saksi Pelapor.
Selain R, saksi yang dihadirkan Pelapor yaitu Ruswan, Santi, Herianto, dan Suyanti. Satu saksi lainnya, Dede Suryanto, tidak hadir. Para saksi itu adalah karyawannya R dan seorang agen.
Kuasa hukum Yanti, Fahmi Bachmidi menegaskan bahwa sangat jelas fakta di persidangan tuduhan penggelapan mobil mini cooper yang dialamatkan kepada kliennya tidak terbukti.
Baca Juga: Sidang Perdana Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan
"Sejak 2012 keduanya berpacaran dan hidup bersama seperti pasangan suami istri. Sekitar 2020 hubungan keduanya mulai bermasalah," kata Fahmi di PN Jakarta Utara.
"Tahun 2015 keduanya membuka usaha agency bernama PT BMI dan membeli beberapa unit mobil untuk kendaraan operasional perusahaan," sambungnya.
R, tegas Fahmi, dalam keterangannya mengakui bahwa salah satu mobil yakni Mercy atas nama Yanti. Namun tanpa sepengetahuan Yanti dibaliknamakan atas nama R.
Begitu juga dengan mini Cooper, R mengakui bahwa itu merupakan hasil bersama.
"Bukti penggelapan mobil mini Cooper oleh klien saya apa. Mobilnya ada kok, enggak disembunyikan. Apa yang digelapkan," ujarnya.
Sementara Yanti mengaku, justru dirinya yang dirugikan. Tabungannya senilai Rp 6 miliar dikuras oleh R.