unescoworldheritagesites.com

Bijak, Kreatif dan Inovatif Bermedsos, “Posting yang Penting, Bukan yang Penting Posting!" - News

Diskusi virtual bertema “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia. (Istimewa )

: Dalam ruang digital akan terjadi interaksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Maka, segala aktivitas digital di ruang digital dan menggunakan media digital memerlukan etika digital.

Muhammad Mustafid, pengasuh Pesantren Mahasiswa Aswaja Nusantara Mlangi mengatakan saat ini sedang terjadi perubahan dari teknologi analog ke digital dalam berbagai sektor kehidupan.

Maka dari itu, lanjut Mustafid, diperlukannya kompetensi literasi digital seperti kompetensi mengakses informasi sesuai netiket di platform digital, kompetensi menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital, dan kompetensi memahami netiket upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital.

Baca Juga: Tips Mencegah Terjadinya Perundungan di Lingkungan Sekolah dan Dunia Maya

“Juga memiliki kompetensi memproduksi dan mendistribusikan informasi di platform digital, dan memiliki kemampuan memverifikasi pesan sesuai standar netiket,” kata Mustafid di acara diskusi virtual bertema “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi Indonesia, Selasa (11/4/2023).

Mustafid menyebutkan, dalam bermedia digital warganet harus memegang teguh empat prinsip, yaitu kesadaran, integritas, tanggung jawab dan kebajikan.

“Melakukan sesuatu dengan sadar atau memiliki tujuan. Menghindari plagiasi, manipulasi, dan sebagainya. Dan, mau menanggung konsekuensi dari perilakunya. Tentunya juga hal-hal yang bernilai kemanfaatan, kemanusiaan, dan kebaikan bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Welcoming Gen-Alpha: Chance and Challenge ini Digital Era

Kemudian Mustafid memberikan strategi agar dapat meningkatkan daya kreativitas pada anak, yaitu mengajukan pertanyaan, latih imajinasinya, hindari kata “salah”, beri kebebasan bereksplorasi, kurangi larangan, jangan suka memaksa, dan beri pengalaman baru.

“Isi liburan dengan hal-hal yang kreatif, dan berikan pujian pada anak,” tambahnya.

Sementara itu, Anggraini Hermana, praktisi Pendidikan mengatakan, gadget sudah dikenal dan dimiliki berbagai kalangan masyarakat dan digunakan hampir di segala aspek kehidupan sebagai penunjang segala aktifitas. Untuk dapat menggunakan gadget maka harus terhubung dengan jaringan internet.

Menyinggung media sosial (medsos), kata Anggraini, memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat seperti dapat menunjang aktivitas belajar mengajar, untuk berwirausaha, berkarya, dan mencari ide kreatif.

Namun, Anggraini menyarankan agar memperhatikan dalam penggunaan medsos. Selain itu, gunakan kata kata kunci (password) agar tidak bisa digunakan oleh orang lain. "Pilih konten apa yang akan kita konsumsi, posting yang penting, bukan yang penting posting,” ujarnya.

Pembicara lainnya, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Achmad Alfian Majdi, S.Kom, M.Pd mengatakan, budaya digital atau digital culture merupakan suatu hal yang membentuk cara kita berinteraksi, berprilaku, berpikir dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat yang menggunakan teknologi internet.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat