unescoworldheritagesites.com

Jaksa Agung Tawarkan Anak Buah Berprestasi Dapat Reward atau Promosi - News

Jaksa Agung ST Burhanuddin

 

: Sering sudah Jaksa Agung ST Burhanuddin mengingatkan bahwa mengultimatum anak buahnya agar betul-betul profesional, jujur dan berintegritas tinggi. Namun peringatan-peringatannya itu tidak selamanya diingat anak buahnya. Terutama yang memang berkecenderungan nakal.

Jaksa Agung tahu dan sadar akan adanya oknum yang nakal itu, Maka itu, begitu dirinya diangkat menjadi Jaksa Agung, tugas terberatnya sebagai Jaksa Agung adalah mengubah mindset jaksa dalam menjalankan tugas serta selalu mengedepankan profesionalisme dan integritas adalah kunci untuk meraih kepercayaan masyarakat.

Pertama yang harus dilakukan adalah menerapkan sikap tidak ada toleransi atas setiap pelanggaran disiplin serta tindakan tercela, apalagi penyalahgunaan wewenang.

“Saya tidak segan menindak dengan mencopot, medemosi sampai mempidanakan saudara-saudara jika ada yang berani bermain-main dengan perkara. Begitu juga sebaliknya, jika saudara-saudara berkinerja dengan baik dan berprestasi dalam penanganan perkara, silahkan menghadap kepada saya bahwa memang saudara layak untuk mendapatkan reward atau promosi. Ini penting dalam rangka kompetensi yang sehat untuk membangun kepercayaan di internal dan eksternal di Kejaksaan,” demikian Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (16/1/2023).

Baca Juga: Jaksa Agung Minta Kajati Papua dengan Jajaran Tidak Melakukan Perbuatan Tercela

Dia menjelaskan bahwa harus membekali seluruh jaksa dengan berbagai peningkatan kapasitas. Para jaksa harus secara terus menerus diberikan pelatihan dan pendidikan yang memadai dan update dengan kebutuhan hukum masyarakat.

“Jaksa Agung Muda Pembinaan serta Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan harus paham tentang itu dan para Jaksa Agung Muda teknis menyiapkan materi pendidikan-pendidikan yang dibutuhkan, termasuk setiap undang-undang baru. Jaksa harus paham dan secara terus menerus dilakukan proses internalisasi, sehingga antara pekerjaan dan peningkatan kapasitas SDM bisa berjalan simultan,” tuturnya.

Di samping itu, Jaksa Agung menyampaikan Kejaksaan juga menggalakkan program beasiswa S2 dan S3 baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ke depan tidak ada jaksa hanya berpendidikan S1 termasuk pendidikan teknis, fungsional, dan struktural adalah suatu kewajiban. “Karena SDM yang tangguh akan menghasilkan kinerja yang handal dan memuaskan,” ujarnya.

Dia menyebutkan ketika integritas dan profesionalisme sudah dibentuk, maka perlu meningkatkan kinerja Jaksa di setiap satuan kerja (satker), dan kinerja yang “running well” inilah perlu dibuatkan program-program yang humanis.

Sebab, jaksa bukan melulu penegak hukum yang pekerjaannya menindak, tetapi juga mencegah dan memperbaiki tingkat kejagatan di masyarakat dan pemerintahan. Dengan beberapa penindakan yang dilakukan di Kementerian dan BUMN sekaligus memberikan masukan dan turut melakukan perbaikan tata kelola, sebagaimana bentuk tindakan preventif untuk menekan atau memberi celah tindak pidana terjadi.

Baca Juga: Jaksa Agung ST Burhanuddin Ingatkan Jajaran agar Jangan Sampai Terjerat Gaya Hidup Hedonisme

Selama ini, hal yang menonjol dan digemari oleh media adalah di bidang penindakan apapun itu bentuknya mulai dari pemanggilan pejabat, penyitaan/ penggeledahan sampai pada tindakan penahanan.

Hal inilah yang sebagai barometer media dalam membangun opini di masyarakat, namun demikian ke depan harus simultan dengan tindakan-tidakan pencegahan sebagaimana dilakukan di bidang perdata dan tata usaha negara termasuk di bidang intelijen.

Jaksa Agung menyebutkan bahwa penegakan hukum itu seperti pedang bermata dua dimana tidak boleh hanya mengedepankan penindakan atau pencegahan saja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat