: Bank Mandiri terus menegaskan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan guna mendukung transisi menuju Net Zero Emisi (NZE) 2060 di Indonesia.
Upaya Bank Mandiri ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengeksplorasi kerjasama dalam penyusunan ESG Framework dan pembiayaan berbasis Sustainability Linked Loan.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan bahwa langkah kolaborasi ini menjadi bagian integral dari strategi implementasi prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) perseroan.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan bersama Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, dalam rangkaian Conference of The Parties 28 (“COP 28”) - United Nations Framework Convention on Climate Change (“UNFCCC”) di Dubai, Uni Emirat Arab pada tanggal 30 November.
“Dengan mengintegrasikan sustainable Financing ke penyaluran kredit, Mandiri berharap dapat semakin memperluas dampak positif bagi jutaan masyarakat Indonesia, baik itu untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pertanian, energi terbarukan, transportasi, dan kegiatan berwawasan lingkungan lainnya,” terang Darmawan di Dubai, Kamis (30/11).
Bank Mandiri lanjut Darmawan, berkomitmen untuk menerapkan konsep ini dalam kegiatan usahanya agar dapat memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan.
“Bank Mandiri tidak hanya mengejar profit, tetapi juga mempertimbangkan dampak bisnisnya terhadap lingkungan dan sosial,” lanjutnya.
Bank Mandiri, yang terdaftar di bursa dengan kode BMRI, telah meluncurkan berbagai inisiatif terkait pembiayaan keuangan berkelanjutan, termasuk dukungan untuk energi baru terbarukan (EBT) dan transportasi ramah lingkungan, penerbitan obligasi berkelanjutan, serta penawaran produk ritel berkelanjutan.
Bank Mandiri juga meningkatkan kapabilitas sumber daya manusianya dengan berpartisipasi dalam kegiatan terkait sektor-sektor berkelanjutan seperti minyak kelapa sawit, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan konstruksi.
Penting untuk dicatat bahwa dalam perhelatan COP28, para pemimpin dunia membahas solusi untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk topik seperti energi terbarukan, keuangan hijau, kredit karbon, hidrogen, investasi berkelanjutan, dan penerapan konsep berkelanjutan di sektor-sektor bisnis seperti pariwisata, perbankan, konstruksi, makanan, penerbangan, dan logistik.
“Bank Mandiri hadir di acara ini untuk belajar dan menjalin kerjasama terkait proyek-proyek dekarbonisasi di berbagai negara,” papar Darmawan.