unescoworldheritagesites.com

Cukai Produk Plastik dan MBDK Picu Penurunan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Jawa Timur - News

Kepala Perwakilan Kemenkeu I Provinsi Jawa Timur, Taukhid (kiri)

: Realisasi APBN Regional hingga 30 November 2023 mencatatkan penerimaan Pajak yang tumbuh positif 3,22% (yoy) mencapai 97,45% (Rp99,31 triliun) dari target Rp101,91 triliun.

Sebaliknya, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai hingga 30 November 2023, baru mencapai 82,84% atau Rp117,03 triliun dari target Rp141,27 triliun.

"Secara keseluruhan, target penerimaan Kepabeanan dan Cukai turun 5,75%. Rincian target pada jenis Bea keluar dan Cukai mengalami penurunan, sedangkan Bea Masuk mengalami peningkatan target," ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu I Provinsi Jawa Timur, Taukhid, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga: Bawaslu Kota Bekasi Imbau Pemerintah Daerah Tegakkan Aturan Terkait Caleg Ketua RT

Dia menjelaskan bahwa penurunan ini dipicu oleh target penerimaan dari cukai produk plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) yang awalnya ditargetkan Rp2,5 triliun.

Belakangan, target penerimaan dari pos ini dihilangkan karena sampai saat ini, ternyata belum jadi dilakukan pemungutan.

Selain dari penerimaan cukai MBDK, penurunan itu juga dipicu oleh berkurangnya produksi rokok sigaret kretek mesin (SKM) di wilayah Jawa Timur. "Hasil cukai tembakau Jatim biasanya leading. Tapi 2023 ini, Jatim mengalami penurunan produksi," ujarnya.

Baca Juga: KPK Ingatkan Bekas Narapidana Wahyu Setiawan agar Kooperatif Memenuhi Panggilan

Dalam acara yang digelar secara online dan offline tersebut, Taukhid juga memaparkan tentang PDRB Jatim Triwulan III-2023 yang tercatat mencapai Rp754,47 triliun (ADHB) atau Rp469,31 T (ADHK. Angka ini tumbuh
1,79% (q-to-q), 5,02% (c-to-c), dan 4,86% (y-on-y).

Kontribusi pertumbuhan dari sisi produksi, kata dia, didominasi oleh Industri Pengolahan (30,06%), sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi Konsumsi-RT (59,75%).

Sedangkan Investasi di Jatim Triwulan III-2023 sebesar Rp39,78 triliun tumbuh 24,59% (q-to-q) dan 47,73% (y-on-y) terdiri dari PMA sebesar Rp17,08 triliun atau tumbuh 7,39% (q-to-q) dan 35,03% (y-o-y) dan PMDN sebesar Rp22,70 triliun tumbuh 41,66% (q-to-q) dan 58,97% (y-o-y).

Baca Juga: Kodim 1710 Mimika Gelar Acara Natal Bersama dan Syukuran HUT Ke 27 Kodim 1710 Mimika

Tingkat Inflasi Jatim bulan November 2023 disebutkan sebesar 3,24% (y-on-y), 2,63% (y-t-d), dan 0,31% (m-to-m).

Pada bulan Oktober 2023 (m-to-m), kelompok pengeluaran yang mempunyai andil terbesar inflasi bulan November adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau (1,09%). "Hal ini disumbang oleh naiknya
komoditas cabe, beras dan gula pasir," ujarnya.

Terkait perkembangan Kredit Program di Jawa Timur, Taukhid menyebut bahwa Penyaluran Kredit Program hingga November 2023 telah tersalurkan kepada 1.070.902 debitur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat