unescoworldheritagesites.com

Wahai Saudara yang Obesitas, Kalangan Penerbangan pun Peduli Kondisi Tubuhmu - News

kalangan penerbangan seminarkan obesitas

 

: Kalangan penerbangan yang selama ini dianggap hanya mengurusi tiket pesawat, keselamatan dan lain-lainnya ternyata lebih dari itu.

Soal obesitas atau kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama sejumlah penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke, yang menjadi penyebab meningkatnya angka kematian di seluruh dunia juga diurusi kalangan penerbangan.

Terbukti, Direktorat Jenderal (Dirjen)  Perhubungan Udara (Hubud) melalui Badan Layanan Umum (BLU) Balai Kesehatan Penerbangan (BKP) memberikan perhatian lebih dengan senantiasa memberikan edukasi. Salah satunya melalui Seminar Nasional Transportasi Udara: Pengaruh, Tantangan, dan Solusi Obesitas dalam Penerbangan yang diselenggarakan, Selasa (4/7/2023) di Jakarta.

Seminar ini diikuti 300 peserta dari stakeholders penerbangan seperti asosiasi angkutan udara, pilot, sekolah penerbangan, maskapai, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), serta lembaga kesehatan lainnya.

Baca Juga: Ditjen Hubud Seminar Bersama CASA AustraliaTingkatkan Keselamatan Penerbangan

Mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Hubud, Direktur Keamanan Penerbangan Budhi K Kresna menyatakan para personel penerbangan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan khususnya obesitas.

“Untuk menciptakan operasional penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman tentunya tidak lepas dari kesehatan baik fisik dan mental sumber daya manusia atau personel penerbangan. Mengingat gangguan kondisi kesehatan salah satunya diakibatkan oleh obesitas maka kita harus lebih peduli dan aware dengan bahaya yang ditimbulkan,” ujar Kresna.  

Obesitas yang erat kaitannya dengan Body Mass Index (BMI) dihitung dari berat dan tinggi badan. Tak hanya itu, penelitian terhadap personel penerbangan sipil menyebut BMI para personel penerbangan juga dipengaruhi oleh jumlah jam terbang total dan jauh jam terbang dalam satu tahun.

Baca Juga: Demi Keselamatan Penerbangan, Ditjen Hubud Pastikan Ditambatkan Setiap Balon Udara Peserta Festival

Kresna menuturkan “Sesuai dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan SipilNomor 67 tentang Standar Kesehatan dan Sertifikasi Personel Penerbangan, personel penerbangan tidak diperbolehkan menderita penyakit apapun yang dapat menyebabkan personel tersebut  secara tiba-tiba tidak dapat mengoperasikan pesawat udara atau menjalankan tugasnya secara selamat.”

Obesitas bagi para personel penerbangan menjadi faktor penyakit kronis lain yang dapat berisiko pada keselamatan penerbangan.

Terdapat 3 cara dalam mengurangi obesitas  yaitu: 1. Mengatur status gizi; 2. Implementasi pola makan seimbang; 3. Dukungan kesehatan medical check up, olahraga rutin, dan memperbaiki kualitas tidur.

Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan diabetes, kebutaan, amputasi anggota tubuh, dan kebutuhan untuk cuci darah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat