unescoworldheritagesites.com

Starup Indonesia Peringkat 6 Terbanyak, Butuh Percepatan Agar Jadi Pebisnis Tangguh - News

Empat menteri menghadiri Road to Indonesia Starup Ecosystem Summit di STP Solo (Endang Kusumastuti)

: Jumlah starup di Indonesia menduduki peringkat keenam terbanyak di dunia. Berdasarkan data per 10 Mei 2023, jumlah starup di Indonesia mencapai 2.492. 

Untuk itu perlu ada percepatan supaya starup tersebut bisa lahir menjadi pebisnis yang tangguh di dalam maupun di luar negeri. 

Hal itu yang ingin dicapai dari kegiatan Road to Indonesia Start-up Ecosystem Summit 2023, yang dilaksanakan di Solo Techno Park (STP) Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). 

Kegiatan itu dihadiri empat menteri yakni Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi. Dan dibuka secara daring oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Kingdom of Kush, Negara Baru yang Dibentuk Secara Damai Menyatakan Kedaulatannya

"Untuk itu harus dimulai dengan ekosistem, yakni pembiayaan, inkubator ,kebijakan pemerintah di bidang perdagangan, perizinan dan lain sebagainya. Ini kita harus integrasikan ," kata Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.

Hal ini juga sebagai upaya mencapai target menambah wirausaha baru yakni 3,95% di tahun 2024.  Sedangkan di negara maju penambahan wirausaha baru minimum 4 persen.

Sedangkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan untuk membangun ekosistem ada empat pilar yang harus dibangun.

Baca Juga: Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023: Catat Waktu dan Proses Terjadinya

"Yakni mengundang e-commerce atau marketplace, UMKM, retail modern, lembaga perbankan," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli、kuncinya adalah kolaborasi. Sedangkan untuk memperluas pasar, kementerian perdagangan tengah membuka akses pasar internasional dengan 45 negara dalam Perwakilan Dagang, yang bisa diakses oleh UMKM Indonesia.

"Kita sudah menyelesaikan 35 perjanjian dagang, yang utama ASEAN sudah selesai, bebas tarif. Dengan Timur Tengah sudah selesai melalui UEA. Kalau  mau ke Amerika Latin, sudah selesai melalui Meksiko," katanya lagi.

Baca Juga: Bea Cukai Surakarta Musnahkan Ratusan Ribu Rokok dan Miras Ilegal

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi menjelaskan, pasar global membuat persaingan dagang semakin ketat. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar.

"Jangan sia-siakan potensi itu.  Memang tingkat kegagalan startup itu tinggi, di Amerika cuma 1 persen yang sukses. Tapi menurut sata tidak masalah, asal punya ide kreatif dan mampu menjadi solusi, " kata Budi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat