unescoworldheritagesites.com

Ombudsman Sebut Di DIY Masih Terjadi Kelangkaan Minyak Goreng - News

Minyak goreng jadi barang langka. (Foto: Antaranews.com)

 

: Ombudsman RI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut, masih terjadi kelangkaan minyak goreng di provinsi ini. Kesimpulan itu didapat setelah dilakukan pemantauan di 30 titik.

Selain itu, ORI DIY juga masih menemukan pedagang yang menjual minyak goreng di atas harga ketetapan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.

“Di Kota Yogyakarta, stok minyak goreng kemasan premium masih bisa ditemukan dengan harga Rp14.000,00 per liter. Meski begitu, ketersediaan stok dapat dibilang memasuki masa kritis, sebab masing-masing toko hanya diperbolehkan mengambil stok maksimal 12 liter per hari dari distributor,” kata Ketua ORI DIY, Budhi Masturi, Rabu (23/2/2022).

Kondisi tersebut, menurutnya, memaksa para penjual di pasar melakukan taktik pembelian bersyarat. Praktiknya, agar dapat membeli minyak goreng di toko bersangkutan, pembeli diwajibkan membeli produk/barang lain yang dijual di toko setempat.

Baca Juga: Pelarangan Odol, Kemenhub Perlu Kedepankan Sosialisasi Sebelum Penindakan

Secara hukum, tegasnya praktik ini membahayakan pedagang karena melanggar ketentuan Pasal 15 Ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

ORI DIY juga menemukan ada pembelian minyak goreng di pasar modern, kemudian dijual kembali di warung milik mereka. Ia mengaku prihatin, dengan tindakan para petugas di toko-toko modern yang kurang kooperatif.

Hasil pemantauan di pasar modern seperti Hypermart Hartono Mall, Lotte Mart, dan Indo Grosir ketersediaan minyak goreng kemasan premium di rak penjualan masih lebih dari 100 liter. Namun, petugas tidak mau memberikan informasi ketersedian stok di gudang mereka.

Pasar modern ini, menjual minyak goreng sesuai HET Rp 14.000 per liter, dengan mekanisme pembelian maksimal 2 liter per pelanggan.

Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng, Jateng Genjot Operasi Pasar

Menurut Petugas Hypermart Hartono Mall, saat ini mulai terjadi ketidakpastian pasokan minyak goreng dari distributor. Sebelumnya dalam kondisi normal distributor dapat memasok seminggu sekali namun saat ini hanya dua minggu sekali.

Di sisi lain, ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional seperti Pasar Kranggan, Pasar Bantul dan Pasar Demangan masih langka. Hal ini mendorong pedagang membeli minyak goreng kemasan premium di pasar modern dan menjual kembali dalam kemasan yang sama dengan harga lebih tinggi.

Terkait harga jual, berdasar pemantauan masih banyak harga jual minyak goreng melebihi ketentuan tersebut. Salah satu toko kelontong di Piyungan menjual minyak goreng Rp21.000,00 per liter baik untuk minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan sederhana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat