: Erie Haryadi berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) dengan perolehan 129 suara dari total 294 suara untuk masa bakti 2022-2026 pada Musyawarah Nasional (Munas) yang di Surabaya, Jawa Timur.
Erie bersaing dengan tiga Calon Ketua Umum (Caketum). Yaitu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) INKINDO Sulawesi Selatan, Muhammad, Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta, Imam Hartawan. Ketua DPP INKINDO Kalimantan Selatan, Syamsul Arivin yang memperoleh 119 suara.
Erie yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pemerintahan, Hubungan Internasional dan Pengembangan Pasar Luar Negeri DPN INKINDO mengatakan, pihaknya bersyukur memperoleh amanah untuk menjadi Ketum DPN INKINDO setelah hampir 1 tahun melakukan kunjungan keliling seluruh Indonesia.
Baca Juga: Jelang Natal Harga Bahan Pangan di Jakarta Terkendali
Dijelaskan Erie bersama susunan pengurus yang baru akan melakukan konsilidasi di interbal INKINDO serta membuat program 100 hari kerja. Diantaranya, regulasi, sertifikasi, pembinaan anggota dan menyelesaikan kesulitan yang dihadapi anggota di daerah."Tugas dan tanggung jawab Ketum sekarang ini sangat berat. Dimana, jumlah anggota INKINDO mengalami penurunan dan berbagai masalah lainnya. Dan ini merupakan tantangan buat kami ke depan,"kata Erie.
Selain itu, kata Erie, pihaknya juga akan mendorong Perpers tentang daya saing jasa konsultan agar pada Desember tahun 2022 ini bisa segera dikeluarkan.
Munas INKINDO yang digelar dengan tema "Maju bersama, tumbuh bersama", itu berhasil berjalan dengan tertib dan lancar dengan dihadiri oleh para peserta penuh dari setiap provinsi yang diwakili oleh lima peserta dan ditambah kelipatan 40 atau sekitar 293 peserta penuh itu, berjalan hingga dini hari.
Sementara Mantan Ketua Umum INKINDO, Peter Frans yang selanjutnya akan fokus pada organisasi Kadin itu, mengungkapkan Ketua Umum INKINDO terpilih periode 2022-2026, memiliki tantangan ke depan yang lebih berat. Yaitu, tantangan regulasi maupun internal dengan adanya penurunan anggota dan ketersediaan personil, supply-demand (pasokan-permintaan enggak cukup).
Selain itu, kata Peter, Ketum INKINDO harus memiliki hubungan yang lebih baik kepada pembuat kebijakan yang dalam hal ini Pemerintah. Kemudian, dapat menyiasati regulasi supaya peningkatan profesionalisme konsultan dapat tercipta.***