unescoworldheritagesites.com

Kontribusi BRI untuk Negara Rp26,5 Triliun Tahun 2022 Tak Ada di Perbankan Lain - News

 Aestika Oriza Gunarto. Kontribusi BRI  untuk Negara Rp26,5 Triliun Tahun 2022  Tak Ada di Perbankan Lain (suarakarya.id - Yacob Nauly)


: Sekira pukul 7.30 WIB malam itu Jumat (27/1/2023) Acara BRI journalist Bootcamp digelar.

Acara dilanjutkan dengan orasi  dari Corporate Sekretary BRI, Aestyka Oryza Gunarto kepada 51 Jurnalis terpilih dalam Program BRI Jurnalis Bootcamp 2023.

Aestika Oryza Gunarto  tampil sumringah di depan 51 Jurnalis dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Cuaca Dingin Tak Halangi 51 Wartawan Bea Siswa BRI Mangajar di MI Badriyah Kabupaten Bogor

Ia menyebut Bank Rakyat Indonesia membukukan kontribusi terhadap penerimaan Negara mencapai 26,5 triliun rupiah di tahun 2022.

Aestika menyebut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen terus menjunjung penerapan nilai-nilai sosial (social values) dan ekonomi (economic values) dalam menjalankan bisnisnya.

Karena itu, BRI tidak akan mundur dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat, terutama segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Penerapan nilai sosial dan ekonomi dalam berkegiatan bisa dilakukan secara bersamaan tanpa dikotomi. Hal ini sudah dibuktikan BRI yang sukses menghadirkan layanan keuangan terbaik bagi nasabah kecil dan di pelosok, serta di sisi lain terjaga profitabilitasnya.

Aestika  menyebut penerapan nilai sosial dan ekonomi secara bersamaan membuat kinerja perusahaan sustain. Di saat bersamaan, penerapan nilai-nilai ini berdampak pada bergeraknya perekonomian masyarakat, sehingga berujung pada meningkatkan kesejahteraan mereka untuk jangka panjang.

BRI ke depan akan lebih spesifik turun melayani nasabah mikro dan ultra mikro. Karena ternyata memang masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening bank.

Baca Juga: Menteri Erick Thohir Singgung Pendapatan Agen BRILInk Lebih Besar dari Gaji Menteri

"Kami harap dengan melayani dan penetrasi lebih dalam kepada pelaku usaha bisa memberikan kepastian untuk naik kelas. Hal ini juga bisa memastikan kelangsungan usaha ultra mikro serta UMKM,” katanya.

Dikatakan pemberian layanan keuangan formal harus dimasifkan dan menjadi kunci untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, saat ini masih terdapat puluhan juta masyarakat Indonesia yang belum terjangkau akses layanan keuangan formal.

Berdasarkan survei Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) 2018, tercatat baru 55,7 persen orang dewasa yang memiliki akun lembaga keuangan formal. Kemudian, hanya 38,4 persen orang dewasa yang memiliki akun bank hingga tahun 2018.

51 Wartawan  Terpilih  Lomba Penulisan Artikel BRI Journalist Bootcamp 2023. Puluhan Wartawan ini mengenyam Pendidikan Magister Bea Siswa BRI di UI, USU, UIN Jakarta, Andalas dan PTN Terkemuka di Indonesia termasuk IAIN Sorong Papua Barat Daya.
51 Wartawan Terpilih Lomba Penulisan Artikel BRI Journalist Bootcamp 2023. Puluhan Wartawan ini mengenyam Pendidikan Magister Bea Siswa BRI di UI, USU, UIN Jakarta, Andalas dan PTN Terkemuka di Indonesia termasuk IAIN Sorong Papua Barat Daya. (Istimewa)


Mayoritas warga masih terbiasa mengakses layanan keuangan formal atau perbankan menggunakan akun orang lain.

“Dalam catatan statistik, kurang lebih separuh pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah belum dilayani perbankan. Mungkin mereka sudah dilayani oleh lembaga keuangan yang non-formal," katanya.

Ia selalu mendorong supaya masyarakat segera masuk ke perbankan, sehingga bank bisa membantu mereka untuk tumbuh, dan menjaga keberlanjutan untuk menjadi lebih besar di masa yang akan datang.

Baca Juga: KUR BRI Cair Rp50Juta, Hanya Bermodalkan KK dan KTP Tak Perlu Login ke kur.co.id

Selama ini, BRI banyak menggunakan nilai-nilai sosial dalam berkegiatan yang salah satunya terlihat dari besarnya jumlah nasabah UMKM perusahaan.

Komitmen BRI memajukan kesejahteraan masyarakat juga terlihat dari keterlibatan aktif penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang sejak 2015 hingga  2022 capai ratusan triliun.


Pelaku UMKM

Penghapusan program bantuan BPUM atau BLT UMKM membuat pelaku UMKM harus lebih mandiri untuk meningkatkan produktivitas usahanya sehingga semakin maju dan besar atau produktif.

Sebelumnya, pelaku UMKM mendapatkan tambahan modal pengembangan usaha dari pemerintah melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau yang juga dikenal dengan BPUM pasca pandemi.

Meski saat ini program BPUM telah dihentikan, pelaku UMKM tidak perlu khawatir karena sejumlah bank seperti BRI menyediakan pinjaman modal usaha yang cukup besar

untuk tambahan tanpa jaminan.

Ketahui cara daftar pinjaman modal usaha KUR BRI dan syarat bebas jaminan hingga nominal maksimal Rp100 juta untuk mengembangkan UMKM.

Pinjaman modal usaha produktif UMKM mencapai Rp100 juta ini bisa cair apabila permintaan debitur atau calon peminjam diterima setelah memenuhi syarat dari Bank BRI.

KUR atau kredit usaha rakyat merupakan program Pemerintah yang dijalankan untuk mendukung pelaku usaha mikro dengan memberi kredit atau modal kerja.

Baca Juga: Danrem Sorong Dimutasi Bersama 6 Danrem Lainnya di Seluruh Indonesia

Tapi yang bisa mendapatkan kredit ini ialah individu atau badan usaha, yang memang ingin membesarkan usahanya atau bersifat produktif, bukan untuk kepentingan konsumtif.

Sebelumnya, KUR hanya dapat dilakukan dengan batasan hingga Rp50 juta, namun pemerintah menaikkan besarannya hingga Rp100 juta agar pembiayaan UMKM mampu mencapai level lebih dari 30 persen pada 2024.

Penaikan besaran KUR ini dilakukan atas permintaan Presiden Joko Widodo dan peminjaman dapat dilakukan tanpa jaminan di berbagai bank seperti BRI dan koperasi penyalur.

Pelaku usaha mikro atau UMKM perlu menyiapkan KTP dan memenuhi syarat lainnya untuk mengajukan pinjaman KUR BRI hingga 100 juta tanpa atau bebas pinjaman.

Sebelumnya cara pengajuan KUR BRI 2022 bisa melalui website login kur.bri.co.id atau online merupakan layanan Bank BRI.

Namun kini login link kur.bri.co.id untuk ajukan KUR BRI 2022 secara online sudah tidak bisa, untuk pengajuan pinjaman bisa langsung ke kantor cabang Bank BRI terdekat.

Penerima Bea Siswa BRI Level Magister. Anggun Peserta dari Semarang - Kiri. Dan Yacob Nauly Peserta dari  Kawasan Timur Indonesia
Penerima Bea Siswa BRI Level Magister. Anggun Peserta dari Semarang - Kiri. Dan Yacob Nauly Peserta dari Kawasan Timur Indonesia (Istimewa)


Dilansir dari laman kur.bri.co.id, syarat penerima KUR BRI adalah sebagai berikut:

Individu (perorangan)

• Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan

• Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce(misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)

• Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit

Baca Juga: Buyback Saham BBRI Diproyeksikan akan Meningkatkan Motivasi dan Kinerja Insan BRILIan

• Melampirkan identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing). ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat