unescoworldheritagesites.com

Pusat Laboratorium Penelitian Rempah SidoMuncul: Jadi Awal Kembalikan Kejayaan Rempah Indonesia - News

Direksi SidoMuncul masing-masing Irwan Hidayat, Sofjan Hidajat David Hidayat, Sandra Hidayat,Sigit, Joana David Hidayat, Kepala BPOM Penny K Lukito, Ketum PPAD Doni Monardo, dan Sahli bidang Hubungan antar Lembaga KemenKopUKM Luhur Pradjarto meresmikan Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia  (AG Sofyan )

 
 
: Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2022 menjadi momen penting bagi PT Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul Tbk dengan meneguhkan bahwa rempah nusantara akan kembali berjaya menguasai dunia.
 
Pada hari itu juga telah diresmikan  Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia, dibangun di atas lahan seluas 1 Ha di Komplek Pabrik Jamu SidoMuncul di Klepu, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
 
Sekaligus menandakan masuknya perusahaan jamu dan farmasi terbesar dan termodern itu dalam bisnis rempah melalui brand yang  dinamakan: Sido Rempah
 
 
"Kesempatan yang berbahagia dan dalam keadaan sehat, tepat di Hari Ibu, Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia diresmikan untuk mengangkat rempah nusantara kembali berjaya menguasai dunia," ujar Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat kepada wartawan di lokasi peresmian fasilitas pusat rempah Indonesia di Pabrik SidoMuncul.
 
Peresmian ini turut dihadiri Kepala Badan POM RI, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Dr. Penny K. Lukito MCP, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Dr. (H.C.) Doni Monardo dan Staf Ahli Bidang Hubungan antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto mewakili MenKopUKM Teten Masduki.
 
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH.M.IP menyampaikan sambutannya melalui daring di layar monitor.
 
 
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan kunjungan langsung ke fasilitas-fasilitas yang ada di pusat penelitian tanaman rempah Indonesia. 
 
Semua tamu yang hadir juga disuguhkan dengan pameran rempah yang mengajak pengunjung untuk melihat perjalanan rempah dari masa dahulu hingga produk-produk akhir yang berbahan rempah, baik itu jamu hingga produk modern.
 
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat mengatakan, momen Hari Ibu dipilih sangat penting dan berarti bagi masyarakat Indonesia dan SidoMuncul.
 
 
"SidoMuncul memanfaatkan tanah air ibu pertiwi untuk memulai bisnis rempah melalui brand yang kita namakan Sido Rempah. Saya sekalian ucapkan selamat Hari Ibu. Jadi di tanggal 22 Desember 2022 kami memulai masuk bisnis rempah-rempah melalui Sido Rempah," ungkap Irwan.
 
Emas Hijau 
 
Menurutnya, SidoMuncul memulai bisnis Sido Rempah melalui penelitian dan riset. Selain untuk tanaman obat, rempah-rempah itu juga bisa untuk makanan. Membuat makanan menjadi enak karena adanya campuran rempah-rempah.
 
"Karena kita bisnisnya obat, jadi riset mengenai tanaman obat. Tapi tidak hanya obat, rempah-rempah kita pun punya keunggulan. Bisa untuk bahan makanan, untuk flavor. Bisa juga untuk minyak wangi dan obat-obatan lainnya," ungkapnya.
 
 
Irwan betul-betul memikirkan secara matang dan serius upayanya demi rempah-rempah. 
 
"Agar rempah kita mampu bersaing secara global. Alasannya, Indonesia sampai hari tidak pernah serius menggarap tanamannya. Kalau mau maju, maka mutunya harus diperbaiki. Harus dikerjakan dengan serius," tekadnya.
 
Irwan meyakini rempah-rempah bisa menjadi komoditi yang bisa diandalkan. Menjadi emas hijau mendampingi komoditi hasil bumi lainnya seperti tambang. 
 
 
"Jadi kalau rempahnya bagus dan berkualitas maka orang akan datang ke Indonesia. Dunia akan mencari rempah Indonesia. Sama saat masa VOC berburu rempah ke Nusantara,"ungkapnya.
 
Fakta itu juga menjadi sejarah Indonesia, saat zaman dulu, ketika penjajah Eropa masuk ke Indonesia dengan tujuan hanya demi menguasai rempah-rempah Nusantara.  
 
"Penjajah jadi kaya raya karena rempah yang didatangkan dari Indonesia. Namun sebaliknya rakyat Indonesia jadi sengsara tersiksa ratusan tahun oleh kedatangan VOC Belanda, Inggris, Spanyol, dan Portugis. Mereka menjadi bangsa penjajah dengan mengeruk kekayaan alam dan rempah Indonesia untuk negaranya. Namun sekarang zaman sudah berbeda. Sekarang saatnya rakyat Indonesia, para petani kecil turut maju dan sejahtera karena hasil tanaman rempah ini," ucap Irwan.
 
 
Pusat Penelitian Tanaman Rempah  
 
Irwan menjelaskan tujuan utama pembangunan pusat penelitian ini adalah untuk memelopori kegiatan pemuliaan tanaman rempah Indonesia melalui pembangunan fasilitas penelitian yang terdiri dari Laboratorium Pertanian untuk penyiapan bibit tanaman obat dan fasilitas green house untuk kegiatan nursery dan budidaya.
 
Keberadaan Pusat Laboratorium Penelitian Rempah SidoMuncul dicita-citakan jadi awal kembalikan kejayaan rempah Indonesia
Keberadaan Pusat Laboratorium Penelitian Rempah SidoMuncul dicita-citakan jadi awal kembalikan kejayaan rempah Indonesia (AG Sofyan )
 
"Dengan hadirnya fasilitas Pusat Penelitian Tanaman Rempah ini, maka akan dihasilkan bibit unggul berupa tanaman rempah baru dengan kandungan zat aktif tinggi, umur pendek, resisten terhadap hama dan penyakit, tahan kekeringan dan lain sebagainya, sehingga dapat menunjang tercapainya produktifitas budidaya tanaman rempah yang tinggi”, jelas Irwan.
 
 
Irwan bersama 4 saudara kandung yang adalah putra-putri generasi pertama SidoMuncul pasangan Jahja dan Desy Hidayat yang tak lain: Irwan Hidayat, J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat telah membangun fasilitas laboratorium yang cukup canggih, supaya bisa saling mendukung seluruh pemangku kepentingan.
 
"Siap mengundang banyak perguruan tinggi untuk berkontribusi. Membuka peluang pemikiran dan gagasan baru lebih visioner. Agar dapat masukan ide-ide cemerlang dan hasil penelitian juga bisa applicable bersama-sama membangun rempah Indonesia bisa menguasai dunia," tandasnya.
 
Mungkin saja, kata Irwan, ada yang terkendala tidak punya laboratorium. Ada yang tidak punya Fakultas Pertanian. 
 
 
"Namun kami juga membutuhkan ribuan ton rempah dari petani. Kami akan bersama-sama membangun rempah Indonesia kembali berjaya di dunia. Kita siap fasilitasi," tutur Irwan.
 
Demi mewujudkan semua itu, SidoMuncul melakukan berbagai terobosan. Salah satunya, membina kemitraan dengan kelompok tani sejak 1998 lalu.
 
Teranyar pasa 16 Desember lalu, SidoMuncul telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Koperasi UKM untuk membeli hasil panen petani komoditas bahan baku jamu melalui koperasi kelompok tani.
 
 
Jadi petani yang bergabung dalam kelompok koperasi tidak akan berusaha sendirian. Untuk pendanaan sumbernya juga banyak alternatif dari pemerintah. Pemerintah telah memberikan skema lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). 
 
Maka, kata Irwan, jika hasil pengembangan petaninya besar lewat KUR dan dikelola oleh Koperasi dan marketnya kita ciptakan, hasilnya tentu akan efisien dan optimal. 
 
"Hasilnya tentu akan nendang dan berdampak signifikan bagi kesejahteraan petani," ungkapnya.
 
 
Sebetulnya, adanya hasil riset laboratorium itu dapat berkontribusi sepuluh persen. Sedangkan sembilan puluh persennya  adalah manusianya yang memberikan kontribusi.
 
"Delapan puluh persen dari manusia itu adalah gagasan. Jika punya gagasan pasti akan mendapatkan sesuatu yang baru," jelasnya.
 
Dengan hasil penelitian laboratorium maka mutu rempah akan meningkat. Misalnya, kandungan rendemen Minyak Atsiri tinggi jadi berkualitas nomor wahid. Bersaing di pasar global pun mutu rempah juga harus diutamakan. 
 
 
Tidak kalah dengan negara lainnya seperti India, Thailand dan Vietnam yang sekarang lebih populer dari Indonesia.
 
Irwan berpandangan investasi itu bukanlah nomor satu.Tapi dalam bisnis rempah-rempah yang diperlukan adalah kreativitas. 
 
"Kami membangun laboratorium, nursery, dan green house dengan tujuan untuk masuk ke bisnis ini. Pertama untuk bekerjasama. Kedua, menghasilkan gagasan-gagasan baru dan pemikiran para peneliti. Ketiga, memberikan kepada kami semangat. Apa yang  kami lakukan hari ini ada tantangan berat kedepannya," urainya.
 
 
Menurut Irwan, Indonesia juga terkenal memiliki para peneliti-peneliti hebat dan kreatif. Didukung lagi dengan potensi alam Indonesia yang subur makmur
 
"Sekarang pemerintah sangat mendukung infrastruktur pertanian. Membangun waduk untuk sumber air bagi petani. Membangun infrastruktur jalan untuk memudahkan distribusi. Jalan di desa juga sudah mulai bagus-bagus. Infrastruktur desa mulai lengkap karena didukung dana desa. Semua itu harus saling mendukung antara pemerintah, pengusaha, akademisi, dan masyarakatnya," ucap salah satu orang terkaya Indonesia versi 87uyu
 
Pujian Badan POM, Jenderal Doni dan Gubernur Ganjar
 
Pada kesempatan itu, Kepala Badan POM RI Penny K Lukito mengatakan terobosan kreatif dari  SidoMuncul dalam pengembangan rempah-rempah melalui Sido Rempah sangat menginspirasi dunia. Pihaknya siap mendukung untuk kemajuan masa depan rempah nusantara.
 
 
"Kami di Badan POM turut mendorong proses produk lokal lebih bermutu dan unggulan. Namun juga tetap mengutamakan standar dan persyaratan keamanan, kesehatan, khasiat maupun manfaat, dan mutu produk yang ditetapkan," jelasnya.
 
Penny juga mengagumi SidoMuncul yang sangat telaten mengurusi berbagai proses secara bertahap. Mulai dari pembibitan, membina petani, greenhouse hingga menjadi produk yang bisa dinikmati masyarakat. 
 
Memerhatikan terhadap bahan baku tanaman obat dan rempah dapat dikembangkan lagi melalui hasil penelitian dari laboratorium SidoMuncul. Sehingga hasil mutu bahan baku jadi lebih baik.
 
 
"Upaya yang dilakukan SidoMuncul tidak hanya untuk menguntungkan bisnis semata. Tapi mampu berbuat  banyak demi kepentingan masyarakat, petani, dan dunia pendidikan. Membuat rempah menjadi produk ekspor unggulan Indonesia yang bernilai tinggi," ungkap Penny.
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi terobosan yang dilakukan SidoMuncul dengan membangun Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia dan berharap SidoMuncul bisa jadi pioner dan titik balik kejayaan rempah Indonesia
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi terobosan yang dilakukan SidoMuncul dengan membangun Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia dan berharap SidoMuncul bisa jadi pioner dan titik balik kejayaan rempah Indonesia (AG Sofyan )
 
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mengapresiasi terobosan yang dilakukan SidoMuncul. 
 
Ganjar membuka lembaran sejarah dengan mengingatkan, Belanda datang ke Indonesia karena membutuhkan rempah dan gula. Sebab itu, SidoMuncul dapat menjadi pioner sebagai perusahaan jamu dan kini rempah yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. 
 
 
"Di luar negeri selama ini produk rempah Indonesia hanya dijual di toko-toko bergabung dengan produk dari negara Asia lainnya. Tidak ada toko hanya khusus menjual produk Indonesia.Tapi produk khusus Thailand dan Vietnam sudah banyak di luar negeri. Harapan saya, rempah Indonesia bisa berdiri sendiri dan tokonya  menjamur di luar negeri. Apa yang dilakukan SidoMuncul bisa jadi titik balik kejayaan rempah Indonesia," ungkap Ganjar.
 
Sementara itu Ketua Umum PPAD Doni Monardo mengutarakan, hasil rempah dari Indonesia Timur seperti Maluku dan Maluku Utara menunjukkan angka fantastis.
 
Perdagangan rempah dari daerah itu mencapai USD 7,9 Triliun. Dirinya mendukung apa yang dilakukan oleh SidoMuncul dengan Pusat Riset Rempah Nusantara ini.
 
 
"Mengangkat kembali kejayaan rempah Indonesia adalah ide brilian SidoMuncul. Mendorong kemajuan ekonomi petani di desa-desa. Bergerak bersama memajukan perekonomian Indonesia di masa depan," ucap mantan Kepala BNPB ini.
 
Staf Ahli Bidang Hubungan antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Luhur Pradjarto menyambut baik berdirinya pusat riset rempah milik SidoMuncul.
 
Adanya fasilitas itu bisa mendukung kemajuan industri rempah nusantara yang dihasilkan dari para koperasi petani nantinya.
 
 
Hadirnya Sido Rempah dapat juga mendorong bisnis inklusif bagi UMKM. Mendoronga kemajuan kerjasama Kemenkop UKM dan SidoMuncul tentang rantai pasok bahan baku jamu. 
 
"Petani dibina mulai dari menanam hingga memasarkan hasil panen melalui koperasi. Meningkatkan kualitas hasil panen. Selanjutnya koperasi akan menjual hasil panen ke industri jamu yakni SidoMuncul," jelas Luhur.
 
Menurutnya, kerjasama ini juga mendorong kemajuan perekonomian desa. Kesejahteraan petani kecil pun akan terangkat berkat kerjasama ini.
 
 
Indonesia punya potensi ekonomi di sektor pangan yang sangat besar. Termasuk produk tanaman herbal dan rempah-rempah. Untuk itu melalui koperasi menjadi solusi pertanian di struktur ekonomi tanah air di level mikro.
 
"Petani kita banyak yang mengerjakan di lahan sempit ini digabungkan dan dikonsolidasi lewat koperasi," katanya.
 
Luhur menyebut kehadiran pengusaha UKM rempah di berbagai daerah turut serta mendukung program Indonesia Spice Up The World. 
 
 
"Saat ini telah disusun strategi dan rencana aksi untuk percepatan terealisasinya program tersebut. Sebab itu diperlukan dukungan berbagai pihak dari pemerintah, masyarakat dan pengusaha industri," ungkapnya.
 
Kemenkop UKM, kata Luhur telah melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap rempah-rempah Indonesia. Rempah dipetakan, seperti jahe, kunyit, kapulaga, pala, dan cengkih. 
 
Pelaku UKM rempah ini akan dikurasi untuk mempersiapkan pelaku usaha bermitra dengan buyer atau restoran di luar negeri. 
 
 
"Untuk meningkatkan produktivitas, KemenkopUKM melakukan pendampingan. Melalui pengembangan rumah produksi bersama di beberapa daerah," jelasnya.
 
Sedangkan Plt Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN Yuli Widiyastuti menyebut terobosan progresif  SidoMuncul turut mendorong kemajuan industri rempah Indonesia untuk bersaing di pasar global.
 
"Kehadiran pusat penelitian rempah ini merupakan langkah progresif SidoMuncul. Meskipun pemerintah sudah memiliki BRIN tapi adanya dukungan riset dari pihak industri itu sangat penting," kata Yuli.
 
 
Peresmian Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia menandai masuknya SidoMuncul dalam bisnis rempah melalui brand yang  dinamakan: Sido Rempah
Peresmian Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia menandai masuknya SidoMuncul dalam bisnis rempah melalui brand yang dinamakan: Sido Rempah (AG Sofyan )
 
Kehadiran laboratorium tersebut kegunaanya untuk mendukung kebutuhan industri itu sendiri. Tapi juga bisa mendukung masyarakat, akademisi dan para peneliti. Saling mendukung antara industri, peneliti dan pamerintah.
 
"Pemikiran yang futursitik karena ke depan industri herbal akan berkembang. Jamu dan obat herbal semakin diminati pasar dunia. Industri herbal dan jamu itu  sebenarnya Scientific Industries. Butuh selalu inovasi dengan pengembangan riset," terangnya.
 
Dengan cara itu pula, produk herbal yang dihasilkan bisa kompetitif memasuki pasar global di berbagai negara. 
 
 
Ia optimis, herbal Indonesia bisa memikat pasar dunia karena terbukti dengan memiliki berbagai khasiat untuk dikonsumsi.
 
"Harus selalu berinovasi. Dukungan riset penting untuk mengantisipasi persaingan global. Sehingga orang datang mencari rempah Indonesia karena mutunya sudah bagus didukung hasil penelitian modern," ungkapnya.
 
Yuli mengungkapkan, BRIN terbuka dengan pihak industri. Kolaborasi bukan hanya hilirisasi tetapi  di hulunya. 
 
 
"Kita menangkap kebutuhan industri seperti apa. Lalu kita mendukung. Melalui pengembangan riset-riset secara modern," ujarnya.
 
Apa yang sudah dilakukan SidoMuncul dengan mendirikan pusat penelitian itu, lanjut dia, juga akan membantu untuk menghasilkan bibit unggulan.
 
Sebab basis industri jamu itu adalah tanaman herbal. Hal tersebut membutuhkan teknologi dan produktivitas.
 
 
Selama ini kata Yuli, banyak bahan jamu berasal dari tanaman liar bukan hasil budidaya. Penyebabnya karena petani masih enggan dan masih sedikitmembudidayakannya. Petani enggan membudidayakan karena fluktuasi harga dan pasar tidak terbuka luas.
 
Dengan fasilitas pusat penelitian itu membuat SidoMuncul dapat mengembangkannya. Tanaman-tanaman unggul dari SidoMuncul dapat dibudidayakan ke petani produsen. Menyebar ke koperasi petani di berbagai daerah.
 
"Justru petani dapat kegiatan utamanya karena bernilai ekonomi," ungkapnya  ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat