: Kalangan industri mebel dan kerajinan Indonesia mengharapkan agar pemerintah membuka kran yang besar agar mereka dapat memasok sebanyak-banyaknya kebutuhan mebeler di kantor pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD.
Sejauh ini pemerintah sudah membantu masyarakat pelaku industri mebeler, namun dirasa masih sulit dengan sistem lelang dan e-katalog yang berlaku saat ini.
Hal itu dikeluhkan masyarakat pelaku industri Permebelan dan kerajinan Indonesia pada rapat kerja nasional
Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Gedung SOUTH78, Gading Serpong, Tangerang Banten, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga: Idemu by Vivere Luncurkan Kustom Furnitur Dream Ballet Karya Desainer Italia
Adapun Rakernas yang merupakan kali pertama ini dilaksanakan 27-28 Januari 2023. Diikuti perwakilan dari seluruh Indonesia.
Rakernas dibuka oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki dan dihadiri oleh pejabat kementerian terkait, Kadin Indonesia, pergururuan tinggi, LSM, asosiasi terkait, mitra kerja Asmindo serta Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar, Dewan Pengurus Pusat dan Komisariat Daerah (Komda) Asmindo.
Baca Juga: Industri Ekspor Mebel Indonesia Masih Andalkan 20-25 Persen Bahan Baku dari Impor
Teten berharap, Asmindo melakukan pendekatan baru. Sehingga furniture Indonesia bangkit dan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah. Sesuai dengan tema Rakernas Asmindo ini, 'Asmindo Bangkit Bersatu Dukung Indonesia Kuat'.
Terlebih di bawah kepemimpinan Dedy Rochimat, Teten yakin Asmindo akan terus berkembang dan berkontribusi pada UKM.
"Nah ini kan Asmindo dengan kepemimpinan pak Dedy, saya harapkan ada semacam spirit baru. Pak Dedy luar biasa, ini saya kira akan memberikan semangat baru untuk Asmindo," kata Teten, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga: Industri Mebel Dan Kerajinan, Kendati Masih Eksis Tapi Tetap Terkendala Regulasi
Dirinya ingin adanya kerjasama yang lebih operasional dengan Asmindo. Serta, target yang lebih terukur, untuk memanfaatkan baik pasar domestik maupun global.