unescoworldheritagesites.com

BSK KumHAM Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemen kum dan HAM yang Berdampak - News

Policy Talks BSK KumHAM.

 
: Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM (BSK Kumham) terus berkolaborasi secara inklusif bersama masyarakat. Untuk  menghasilkan kebijakan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
 
Untuk itu, BSK KumHAM melakukan Policy Talks dan Rapat Koordinasi Teknis, sekaligus menjadi peringatan Hari Bhakti ke I. 
 
Dalam pelaksanannya, BSK KumHAM mengangkat tema 'Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kementerian Hukum dan HAM yang berdampak. 
 
 
Kepala BSK KumHAM Ambeg Pramarta, di Jakarta, Kamis (22/2/2024) memastikan, pihaknya terus berkomitmen mengawal atau menavigasi kebijakan publik. Utamanya di Kementerian Hukum dan HAM.
 
"BSK KumHAM akan berupaya untuk merumuskan mekanisme yang tepat dalam mewadahi partisipasi bermakna. Sehingga, sebuah kebijakan bersifat partisipatif dan inklusif," kata Ambeg. dL
 
BSK KumHAM, lanjut dia, akan mendorong kebijakan Kemenkumham yang partisipatif dengan cara mengupayakan pemenuhan hak masyarakat untuk didengarkan pendapatnya. Kemudian, dipertimbangkan pendapatnya, serta memberikan penjelasan di dalam proses kebijakan di lingkungan Kemenkumham. 
 
 
"BSK KumHAM mengupayakan kebijakan yang visioner dan proaktif dalam menyelesaikan permasalahan. Sekaligus menjawab tantangan di masa depan dan bukan sebatas pemadam kebakaran," tutur Ambeg.
 
BSK KumHAM juga akan mengawal proses kebijakan di Kemenkumham untuk mewujudkan kebijakan yang berkualitas dan berdampak bagi masyarakat. Utamanya, melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan seluruh proses kebijakan.
 
"Mulai dari agenda setting, pembentukan dan implementasi hingga evaluasi. BSK KumHAM akan berperan sebagai Knowledge Enterpreneur, yaitu sebagai wadah yang mengelola pengetahuan dari masyarakat akademisi atau Knowledge Produser lain menjadi Kebijakan," terangnya. 
 
 
Sebagai sebuah unit dengan tugas dan fungsi analisis kebijakan, BSK Hukum dan HAM membuka ruang diskusi bersama dengan perwakilan NGO. Antara lain Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, Think Policy, Tanoto Foundation, Koneksi Indonesia Inklusif, Nalar Institute.
 
Kemudian juga ada perwakilan mahasiswa dari berbagai Universitas di Jakarta. Serta, perwakilan pegawai Badan Strategi Kebijakan Kementerian Luar Negeri. 
 
Menghadirkan dua narasumber ahli Rizky Argama dari STIH Indonesia Jentera/ Pusat Studi Hukum dan Kebijakan. Kemudian Budiati Prasetiamartati dari Ocean Program Director Konservasi Indonesia.
 
 
Acara yang dipandu oleh Kepala BSK KumHAM Ambeg Pramarta ini juga bertujuan, untuk menerima masukan dari berbagai pihak. Sekaligus meningkatkan kualitas analisis kebijakan.
 
“Badan Strategi Kebijakan Hukum dan HAM tidak hanya sekedar nama, namun merupakan badan yang benar-benar strategis. Harapannya ke depan akan ada kolaborasi dengan pihak-pihak luar untuk menghasilkan kebijakan yang tidak hanya berkualitas namun juga bermanfaat bagi masyarakat," kata  Rizky Argama.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat