unescoworldheritagesites.com

9 Lompatan Besar Kemnaker Respon Teknologi Digitalisasi yang Berimplikasi pada Ketenagakerjaan - News

 
Oleh: Budi Seno P Santo
 
: Sembilan Lompatan Besar tengah menjadi fokus Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan melakukan langkah-langkah strategis, transformatif, serta inovatif. 
 
Sembilan Lompatan Besar Kemnaker tersebut, ditujukan untuk menghadapi masalah dan tantangan pembangunan ketenagakerjaan. 

Sembilan Lompatan Besar Kemnaker itu, sekaligus juga untuk merespons berbagai perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam sistem digitalisasi yang berimplikasi terhadap dunia ketenagakerjaan. 
 
 
Seperti diketahui, Sembilan Lompatan Besar itu terdiri atas transformasi balai latihan kerja (BLK), 'link and match' ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, serta ekosistem digital SIAPKerja dan reformasi birokrasi.
 
Agar implementasi Sembilan Lompatan Besar Kemnaker ini berjalan dengan optimal, maka perlu selalu ada kolaborasi seluruh unit kerja di internal lingkungan kementerian ini. 

Salah satu dari Sembilan Lompatan Besar Kemnaker guna merespons tantangan dan kondisi ketenagakerjaan ialah berupa Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK). 
 
 
Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) bertujuan untuk menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, yang memiliki daya saing di tingkat Nasional dan Internasional.
 
Transformasi BLK dimaksudkan untuk memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan, untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. 

Dalam mentransformasi BLK, dilakukan 6 hal atau yang dikenal dengan strategi 6R. Yakni reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, reorientasi SDM, relationship, rebranding, serta revitalisasi.
 
 
Poses Transformasi BLK harus memenuhi semua komponen 6R tersebut. Sehingga, dapat terwujud link and match antara sisi penyiapan SDM dengan kebutuhan SDM oleh industri.

Link and match harus dalam sekali tarikan nafas, yaitu lembaga pelatihan harus bisa melatih, memberi sertifikat, dan penempatan.
 
Pada suatu kesempatan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah  menceritakan, Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Menurutnya, akan turut mempersiapkan SDM dan pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor formal,  serta untuk destinasi wisata superprioritas. 
 

"Melalui BLK Komunitas kami juga mempersiapkan SDM untuk mendukung pengembangan pariwisata di lima destinasi superprioritas," terang Menaker, di sela acara peresmian 1.014 BLK Komunitas di Tasikmalaya, Jawa Barat, kala itu. 
 
Untuk itu, imbuhnya, Keemnaker telah berpartisipasi dalam membangun BLK Komunitas di kawasan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo serta Likupang tahun ini. Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dapat mendukung sektor pariwisata di daerah masing-masing.

Selain itu, untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, Kemnaker juga telah membantu pembangunan BLK Komunitas di daerah tersebut. 
 
 
Kemnaker  mempersiapkan BLK Komunitas sebagai lembaga pelatihan, bagi calon-calon pekerja migran Indonesia. Khususnya, yang berada di daerah-daerah kantong sumber tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Ke depan kami juga sedang mempersiapkan BLK Komunitas untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil yang dapat dikirim keluar negeri untuk menduduki jabatan-jabatan formal," tutur Menaker. 
 
Selama ini porsi pekerja asal Indonesia yang bekerja di luar negeri masih didominasi oleh sektor informal. Kemnaker bertekad dengan dukungan dari BLK Komunitas dapat memperbesar porsi pekerja Indonesia yang bekerja di sektor formal di luar negeri.
 
 
Itulah satu dari sembilan Lompatan Besar Kemnaker, yang terus digenjot guna meningkatkan daya saing pekerja Indonesia, khususnya ke luar negeri. 
 
Apalagi Indonesia tengah menghadapi Bonus Demografi, yang puncaknya bakal terjadi psda tahnn 2030 mendatang. Tentunya, perlu diciptakan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul di usia produktif. 
 
Sehingga, 'bonus' itu bisa membawa keberuntungan bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, bukan malahan menjadi beban dan malapetaka. 
 
Inilah kado istimewa Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, di lima tahun masa jabatannya, menciptakan Sembilan Lompatan Besar Kementerian Ketenagakerjaan. Sebagai kontribusi dalam turut mewujudkan SDM unggul guna mencapai Indonesia Emas 2045***
 
 
Penulis: wartawan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat