: Ketua MA Prof Dr Syarifuddin SH MH menyerahkan sepenuhnya proses hukum Sekretaris MA, Hasbi Hasan, ke KPK.
Hasbi yang telah menyandang status tersangka dan ditahan terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA disilakan menghadapi proses hukum tersebut penuh tanggung jawab.
"Ya itu biar ditangani oleh hukum, kita serahkan ya," kata Syarifuddin, Jumat (14/7/2023).
Baca Juga: Kopdarda PSI Kota Bekasi untuk Konsolidasi dan Pemantapan Hubungan Antaranggota
Syarifuddin enggan berkomentar lebih jauh terkait koleganya yang terjerat perkara dugaan suap tersebut.
Penyidik KPK sebelumnya menahan Sekretaris MA Hasbi Hasan (HH) setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA.
KPK menduga bahwa HH menerima aliran uang dari Dadan Tri Yudianto (DTY) untuk mengurus penanganan perkara di MA. Penyidik KPK menemukan DTY menerima uang Rp11,2 miliar untuk mengurus perkara di MA, di mana sebagian dari uang tersebut diduga diberikan oleh DTY kepada HH.
Baca Juga: Penyidik KPK Tengah Dalami Sangkaan TPPU terhadap Tersangka Hasbi Hasan
Hasbi Hasan pertama kali disebut dalam dakwaan perkara Theodorus Yosep Parera dan Eko Suparno selaku terdakwa pemberi suap dari Heryanto Tanaka kepada dua hakim agung yakni Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.
Dalam dakwaan itu, Dadan Tri disebut melakukan pertemuan dengan Heryanto Tanaka pada Maret 2022. Dadan saat itu disebut berperan sebagai penghubung kepada Hasbi Hasan.
Terkait kasus yang menjeratnya tersebut, penyidik KPK telah menyita dua mobil mewah milik Hasbi Hasan yang diduga hasil dari tindak pidana suap dalam mengurus perkara.
Baca Juga: Rektor UNS Minta Dua Guru Besar yang Dicopot Mendikbudristek, Legowo dan Instropeksi Diri
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, beberapa unit mobil mewah milik Hasbi Hasan disita sebagai barang bukti.
"Ya sebagai barang bukti dalam perkara ini," kata Firli Bahuri.
Dua mobil mewah yang disita adalah Ferrari tipe California, warna merah metalik dan mobil merek McLaren, Tipe MP4-12C 3.8, warna volcano yellow.