unescoworldheritagesites.com

Majalah Newsweek Sebut SidoMuncul Sebagai Inovator Herbal Asia, Ini Tanggapan Preskom Jonatha Sofjan Hidajat - News

Majalah Newsweek International sebut SidoMuncul sebagai Inovator Herbal Asia nomor wahid. Pengakuan dalam artikelnya membuktikan berkat besutan 5 bersaudara Generasi Ketiga SidoMuncul (ki-ka) Jonatha Sofjan Hidajat, David Hidayat, Sandra Hidayat, Johan Hidayat dan Irwan Hidayat, SidoMuncul tem dunia (AG Sofyan )

 
: Berdasarkan tingkat kredit investasi Indonesia, pada Februari 2022, Moodys mencatat bahwa ada resiliensi ekonomi yang sangat besar di Asia dan menjadi dasar atas prediksi pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi mencapai 5 persen untuk 2 tahun ke depan dengan didukung oleh reformasi struktural yang dikeluarkan melalui kebijakan negara.
 
Indonesia sendiri memiliki salah satu industri herbal yang menjanjikan, dengan nilai penjualan obat herbal yang hampir mencapai  Rp4,1 Triliun per tahun bahkan sebelum pandemi terjadi, berdasarkan penyampaian data industri. 
 
 
Dan tercatat adanya peningkatan permintaan hingga 30 persen pada tahun 2020.
 
Indonesia diketahui memproduksi 30.000 dari total 40.000 tanaman herbal yang tumbuh di dunia, yang menjadikan Indonesia sebagai eksportir tanaman herbal terbesar di dunia.
 
Diyakini SidoMuncul-lah yang memimpin pada sektor ini, yang mengoperasikan pabrik herbal terbesar di Asia dan mengekspor ke hampir 20 market di seluruh dunia.
 
 
Majalah Newsweek International dalam edisi 29 Juli 2022 menurunkan artikel tentang SidoMuncul sebagai Inovator Herbal Asia menunjukkan bahwa perusahaan jamu dan farmasi yang berproduksi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini makin dipercaya pasar internasional.
 
Reputasi dan keunggulan produksi herbal SidoMuncul diakui dan tak tertandingi.
 
 
Produk Berkualitas Tinggi 
 
SidoMuncul yang didirikan pada tahun 1940 oleh mendiang Ibu Rahkmat Sulistio melalui sebuah bisnis kecil yang menjual obat herbal berupa jamu tradisional, saat ini telah berhasil menciptakan dan menjual lebih dari 300 produk.
 
"Reputasi kami didasarkan kepada produk yang memiliki kualitas tinggi," kata Jonatha Sofjan Hidajat selaku Presiden Komisaris SidoMuncul dan juga merupakan cucu Rahkmat Sulistio kepada wartawan di Semarang, Senin (1/8/2022).
 
 
Jonatha Sofjan Hidajat bertutur bahwa masyarakat IndonesIa telah memercayai kemampuan yang SidoMuncul miliki karena selalu mengutamakan kejujuran produk, kualitas dan value.
 
"Dan kami juga dikenal sebagai pihak yang mendorong nilai lebih di dalam sistem perekonomian Indonesia," tegas putra kedua pasangan Jahja dan Desy Hidayat yang tak lain adalah generasi kedua SidoMuncul.
 
 
Oma Jonatha Sofjan Hidajat yakni Nyonya Rahkmat Sulistio memulai usaha jamu dengan membangun sebuah toko kue kecil. Meski membuat kue, Rahkmat Sulistio dan keluarganya telah membangun sebuah usaha jamu rumahan lintas generasi sebagai jantung usahanya, yang selalu bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
 
Saat ini SidoMuncul dikelola oleh Jonatha Sofjan Hidajat dan 4 saudaranya (Irwan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat).
 
 
IPO Pilihan Terbaik 
 
Menurut Jonatha Sofjan Hidajat, pilihan Initial Public Offering atau IPO yang dilakukan SidoMuncul pada tahun 2013, berhasil menempatkan perusahaan jamu dan farmasi termodern nasional ini sukses melantai di Bursa Efek Indonesia dan mampu memberikan kesempatan kepada publik untuk memiliki saham dengan kode emiten SIDO ini dan cuan besar.
 
Tentu saja bukan hanya keinginan mayoritas pemegang saham SidoMuncul yang bercita-cita ingin membangun sebuah industri yang mampu berkembang pesat di skala global tetapi juga menjadikan kebanggaan memiliki perusahaan lokal yang mampu menembus pasar Internasional dan menjadi kampiun dunia.
 
 
"Sebagai perusahaan yang terdaftar di bursa, kami selalu tertarik dengan kerjasama dengan investor baru," ungkap Jonatha Sofjan Hidajat.
 
"Dan dengan luasnya range inovasi produk yang kami miliki, kami selalu mencari cara untuk mendapatkan pelanggan yang baru," tambahnya.
 
SidoMuncul selalu berhasil memenangkan berbagai kompetisi dalam bisnis. Kuncinya adalah mengedepankan inovasi, menempatkan produk baru di market dan beradaptasi terhadap perubahan permintaan dari publik, termasuk merubah tampilan atau packaging ataupun inovasi pilihan rasa dari produk pengobatan tradisional sehingga akan terus menarik bagi market milenial.
 
 
Kiat ini yang dipakai Jonatha Sofjan Hidajat, salah satunya dengan menciptakan kapsul JSH, sebuah produk unik yang didesain untuk memperkuat imunitas seseorang terhadap ancaman Covid-19, yang dibasiskan kepada pH Alkalin untuk membantu menyerap racun di dalam saluran pencernaan. 
 
Jonatha Sofjan Hidajat mengaku kapsul JSH yang berasal dari kepanjangan namanya sendiri ini telah terjual hingga menembus 100.000 karton dan sudah menyembuhkan pula lebih dari 100.000 pasien.
 
 
Diversifikasi Bisnis 
 
Selain itu, cerita sukses berikutnya juga terjadi pada anak perusahaan SidoMuncul, PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) yang telah melakukan ekspor pertamanya, berupa produk minyak esensial yakni minyak atsiri ke Prancis tahun kemarin sebanyak 60.000 ton.
 
Apresiasi terhadap produk ini sangat besar hingga pemerintah Prancis memutuskan untuk menambah pemesanan sebanyak 60 ribu ton lagi, yang menunjukkan besarnya potensial ekspor dari perusahaan.
 
 
Founder SidoMuncul juga telah menginspirasi dengan melakukan diversifikasi bisnis dimana korporasi memiliki tiga hotel bintang 5. Hotel Tentrem  yang memulai dari Yogyakarta kemudian merambah ke Kota Semarang yang tidak hanya membangun hotel pencakar langit saja tetapi juga apartemen dan mall yang saling terintegrasi. 
 
Sukses di Yogyakarta dan Semarang sebagai kota yang memiliki sejarah bagi keluarga SidoMuncul, melalui holding perusahaan Hotel Candi Baru (HCB) di tahun 2022 ini, Hotel Tentrem telah melakukan groundbreaking di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten yang akan berdiri Hotel Tentrem yang ketiga.
 
 
Menurut Jonatha Sofjan Hidajat, investasi pada sektor lain ini -di luar core bisnis SIDO di industri jamu dan farmasi- telah menunjukkan kepercayaan korporasi kepada perekonomian Indonesia dan kekuatan bisnis yang mengakar.
 
"Bisnis kami didasarkan pada warisan budaya Indonesia yang tidak bisa jauh-jauh dari leluhur kita," ungkap Jonatha Sofjan Hidajat.
 
 
"Kami ingin memperkuat produk Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tempat yang tepat, tempat yang aman untuk melakukan bisnis. Dengan begitu pasar besar yang bisa diraih oleh korporasi kami tak boleh diabaikan. Dan bagaimana kami bisa melakukan pekerjaan dengan profesional menunjukkan kepada semua pihak bahwa Indonesia dapat membuat produk yang sangat hebat dan diakui dunia," pungkasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat